Friday, May 11, 2012

Pemberitahuan SK Pengesahan PW dan PC




Assalamu’alaikum warohmatullahu wabarokatuh
Dengan ini diberitahukan bahwa :
1. Sesuai dengan maksud Pasal 54 ayat (2) Anggaran Dasar Nahdlatul Ulama 2010, untuk Periode Rabiul Awal 1433 H/Februari 2012 telah dikeluarkan surat pengesahan susunan kepengurusan wilayah/cabang PERGUNU, antara lain :
a. PW Pergunu Bangka Belitung
b. PC Pergunu Kabupaten Alor, NTT
c. PC Pergunu Kabupaten Pasaman
d. PC Pergunu Tanjung Jabung Barat
e. PC Pergunu Kota Bontang
f. PC Pergunu Kabupaten Gorontalo
g. PC Pergunu Kota Dumai
h. PC Pergunu Kabupaten Aceh Selatan
2. SK pengesahan tersebut di atas dikirimkan per surat melalui biro jasa pengiriman.
3. Berdasarkan ketentuan yang diatur dalam pasal tersebut pada butir 1 di atas, kepengurusan PW/PC Pergunu disahkan oleh Ketua Umum PP Pergunu. Oleh karena itu, bagi PW/PC Pergunu yang belum, silahkan segera mengajukan surat pengesahan kepada pihak kami, mengingat direncanakan pada sekitar minggu ke-IV bulan Mei 2012 akan diselenggarakan Muskernas Pergunu I di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Kembang-belor, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur.
Wallhohul muwaffiq ilaa aqwamith thoriq
Wassalamu’alaikum warohmatullahu wabarokatuh
Hormat kami,
Sekretaris Umum

Gatot Sujono

Saturday, May 5, 2012


Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Perkenankan saya menyampaikan beberapa hal sebagai berikut :
  1. Meski Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) telah ada sejak tahun 1952, namun selama masa Orde Baru organisasi ini tidak beraktivitas sebagaimana diharapkan, apalagi kemudian dinyatakan bukan sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama. Mengingat bahwa PERGUNU sebagai organisasi profesi yang strategis, maka dalam Muktamar ke 32 di Makassar, organisasi ini dinyatakan sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama.
  2. Pada bulan Juli 2011 telah diselenggarakan Kongres Nasional ke–1 PERGUNU yang menghasilkan terpilihnya Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A sebagai Ketua Umum Periode 2011-2016. Dengan kepengurusan baru ini diharapkan PERGUNU mampu memainkan perannya dengan tepat dalam ikut-serta membangun bangsa dan negara Indonesia.
  3. Pada kesempatan ini, ijinkan saya mengucapkan beribu terima kasih atas apresiasi dan mandat yang diberikan oleh peserta Kongres ke-1 PERGUNU yang baru lalu, semoga mandat dan amanah ini bisa saya jalankan demi menjadikan PERGUNU sebagai organisasi profesi yang kelak akan membawa peningkatan kompetensi para guru Indonesia demi tercapainya pencerdasan kehidupan bangsa.
  4. Secara garis besar, PP PERGUNU mendasarkan visinya pada keinginan untuk mencapai guru Indonesia yang berkompeten, berkeahlian sekaligus berakhlaqul karimah. Oleh karenanya, misi PP PERGUNU diarahkan demi pencapaian visi tersebut secara nyata, utamanya dalam membentuk guru Indonesia yang cakap, cerdas, dan berkepribadian islami.
  5. Untuk mengejawantahkan visi dan misi tersebut, PP PERGUNU telah menyiapkan program yang selaras dan in-line dalam pencapaian kinerja guru Indonesia sebagaimana tertuang dalam payung program. Program kerja PERGUNU periode 2011-2016 ini telah disusun sebagai rencana-payung (an umbrella plan) yang berisi berbagai usulan kegiatan terpadu (integrated activities) dalam rangka Pembangunan Kapasitas (Capacity Building) Sumber-Daya Manusia PERGUNU.
  6. Saya berkeyakinan bahwa tanpa keterlibatan seluruh anggota dan unsur lainnya, mustahil kiranya visi, misi dan program kerja PP PERGUNU tersebut dapat terwujud. Dalam kesempatan ini saya menghimbau kerjasama dan partisipasi seluruh kompenen pendidikan nasional khususnya para guru Indonesia demi tegaknya keadilan dan terwujudnya kesejahteraan, sekaligus tercapainya masyarakat Indonesia yang beradab dan berpendidikan.
Demikian kiranya kata sambutan ini saya sampaikan sebagai upaya mengawali perjuangan dalam dunia pendidikan, khususnya perjuangan para guru Indonesia. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rakhmat-Nya kepada kita semua. Amin yaa robbal ’aalamin.
Wallahul muwaffiq ilaa aqwamith thoriq
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


DR. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A
Sumber : http://www.pergunu.org/

KH Ma‘ruf Amin Terima Anugerah Gelar Doktor Kehormatan



Jakarta, NU Online
Mustasyar PBNU KH Ma‘ruf Amin menerima penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) dalam bidang Hukum Ekonomi Syariah dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengukuhan gelar kehormatan baru baginya, dilangsungkan di Auditorium Prof. Dr. Harun Nasution, kompleks UIN Syahid Jakarta, Sabtu (5/5).




Penganugerahan gelar kehormatan diberikan secara simbolis oleh Komarudin Hidayat, Rektor UIN Syahid Jakarta. Sekurangnya 600 orang baik dari kalangan akademisi maupun umum, turut hadir menyaksikan pengukuhan gelar kehormatan bagi Kiai Ma‘ruf. Tepuk tangan mereka, menggema di ruang auditorium kampus tersebut saat penyerahan gelar simbolis berlangsung.


Sidang Senat Terbuka UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 5 Mei 2012, memutuskan bahwa Kiai yang menduduki posisi Mustasyar PBNU ini layak menerima Gelar Doktor Kehormatan.


“Kiai Ma‘ruf Amin adalah seorang ulama yang cemerlang dalam ilmu Hukum Ekonomi Syariah dan motor penggerak Ekonomi Syariah Indonesia,” ungkap Atho Mudzhar dalam pidato sambutannya selaku promotor I.


Menurut M Amin Suma, Promotor II, penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan bagi Kiai Ma‘ruf hingga tindak lanjut penganugerahan hari ini, sudah diusulkan sejak Januari 2011 lalu.


“Penganugerahan Doktor HC ini lebih bisa dipertanggungjawabkan dari banyak sisinya, bila kurang tepat dinyatakan dari semua seginya. Termasuk dari segi yuridis adaministratif, di samping terutama dari sudut pandang pertimbangan ilmiah akademik dan kepatutan lainnya,” tegas Amin Suma.


Lebih-lebih dari sisi pandang jasa-jasa besar dan luar biasa KH Ma‘ruf Amin melalui pengabdian dan ilmu pengetahuannya kepada umat dan masyarakat, serta kepada agama, nusa, dan bangsa Indonesia, tandas Amin Suma.


Sebanyak 37 karangan bunga yang berisikan ucapan selamat, berjajar menghiasi muka gedung auditorium sehingga menutupi sebagian gedung rektorat yang berhadapan dengan ruang dimana acara berlangsung. Ucapan selamat dalam karangan bunga, dikirim oleh kolega, kampus, dan sejumlah instansi yang mengikuti jejak kiprah KH. Ma‘ruf Amin.


Acara ditutup dengan doa. Sebelum doa, rektor UIN Syahid Jakarta mengetuk palu sebanyak 3 kali. Dengan ketukan palu di atas mejanya, ia mengatakan bahwa Sidang Senat Terbuka UIN Syahid Jakarta secara resmi ditutup berbarengan dengan ketukan palu.


Usai sidang ditutup, sekurangnya 20 Dewan Senat Terbuka meninggalkan ruangan dengan mengucapkan selamat bagi KH. Ma‘ruf Amin. Akhirnya, Kiai Ma‘ruf yang masih keturunan Syekh Nawawi Albantani ini, mesti rela mengulurkan tangan menyambut seratus lebih antrean pengunjung yang ingin mengucapkan selamat padanya.






Redaktur : Syaifullah Amin
Penulis     : Alhafiz Kurniawan

Beragama Bukan Berarti Kekerasan


Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siroj, untuk ke sekian kalinya menyampaikan tidak ada agama di muka bumi yang mengajarkan kekerasan. Pemeluk suatu agam sudah menjadi semestinya untuk meninggalkan kekerasan dalam bentuk apapun. 


"Ayat la ikhraha fiddin maknanya tidak ada paksaan, tidak ada kekerasan dalam beragama. Dibalik maknanya juga bisa, yaitu orang yang melakukan kekerasan tidak sedang menjalankan ajaran agama," ungkap Kiai Said di Jakarta, Jumat (4/5). 



Pernyataan yang sama juga disampaikan Kiai Said saat menjadi penceramah utama dalam perayaan hari jadi Kota Tual ke 81, Senin (30/4) lalu. Dalam kegiatan tersebut hadir jajaran Muspida, tokoh masyarakat dan perwakilan seluruh agama yang ada. 
"Saya lihat di sana toleransi bisa berjalan dengan baik. Itu yang harus dipertahankan dan harus dikembangkan agar semakin baik," tambah Kiai Said. 


Dalam ceramahnya Kiai Said menekankan pentingnya menjalankan toleransi dengan baik antar umat beragama. Setiap orang yang beragama, apapun agama yang dipeluknya, sudah menjadi kewajibannya untuk menghormati keberagaman yang ada di sekitarnya, serta bersama-sama menjalankan prinsip anti kekerasan dan anti radikalisme. 


Di kesempatan yang sama Kiai Said juga diangkat menjadi anggota keluarga istimewa Kerajaan Tanhir, kerajaan Islam tertua di Kota Tual. Kiai Said juga didaulat melakukan peletakan batu pertama pada pembangunan masjid di lokasi yang sama. 
"Islam Ahlussunnah wal Jamaah berjalan dengan sangat baik di Tual," tuntas Kiai Said. 




Penulis: Emha Nabil Haroen
Sumber :
Situs Resmi Nahdatul Ulama