Dengan sistem ini, maka cabang dan wilayah yang akan mengusulkan orang terbaik dan kemudian merekalah yang nantinya akan memilih pemimpin.
Akademisi NU: Semi Ahlul Halli Bisa Jadi Solusi (Sumber Gambar : Nu Online) |
Akademisi NU: Semi Ahlul Halli Bisa Jadi Solusi
“Artinya cabang dan wilayah ngak kehilangan hak suara,” katanya.?Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw
Dosen Universitas Indonesia ini menjelaskan, keinginan untuk menggunakan sistem ahlul halli di lingkungan NU selalu muncul menjelang muktamar sebagai bagian dari upaya untuk menempatkan ulama sebagai kelompok strategis dan pengendali dalam NU. Kehendak itu juga sesuai dengan kaidah awal NU, bahwa organisasi ini jamiyyah diniyah yang menempatkan ulama sebagai bagian yang strategis. Ini merupakan sesuatu yang sangat elementer.Namun demikian, wakil ketua PP Lakpesdam NU ini mengingatkan sejumlah masalah yang berpotensi muncul. Pertama, secara sosiologis siapa ulama-ulama yang memenuhi kriteria ahlul halli seperti penggunaan ahlul halli pada muktamar ke-27 NU. Dulu ada KH Mahrus Ali, KH Ahmad Siddiq Jember ? dan beberapa kiai luhur yang sangat tinggi dan dihormati.?
Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw
“Sekarang kiai-kiai senior yang utama, yang tidak punya ambisi itu sebagian kan sudah wafat. Apa sekarang masih cukup orang-orang yang utama tadi.”Kedua, ahlul halli ini risikonya, cabang tidak punya hak pilih, “apakah mau, cabang yang 550-an ini datang tanpa hak pilih. Jangan-jangan setelah pembukaan pulang, karena ngak memilih, lalu ngak ikut bertanggung jawab atas siapa yang terpilih sehingga ada jarak antara rais aam dengan muktamirin, dengan wilayah.”?
Tetapi ada sisi positifnya dengan sistem ahlul halli, yaitu tidak ada kandidat yang saling bersaing. “Kan itu secara akhlak NU kan ngak perlu terjadi. Kiai yang dihormati banyak orang bersaing dengan kiai B yang juga punya banyak pengikut. Ini ngak akan tabrakan. Itu bagusnya, kiai tidak berhadap-hadapan,” paparnya.
Kedua, karena kiai yang memilih itu nomor wahid, yang top-top, maka akan terpilih orang yang terbaik, tidak pakai uang, tidak pakai apa-apa. Ini keunggulannya. Ketiga, mungkin NU menjadi damai muktamarnya.
Sistem semi ahlul halli ini mengkombinasikan kebaikan dari kedua sistem ini. Cabang diberi hak, tapi yang menentukan nanti kelompok terpercaya, disitu salah satu jalan keluar. (mukafi niam)
Dari Nu Online: nu.or.id
Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw PonPes Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw
No comments:
Post a Comment