Wednesday, January 31, 2018

Masyarakat Madura Jarang Akses Berita Toleransi

Sumenep, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Mayoritas masyarakat Madura, Jawa Timur, masih jarang mengakses pemberitaan terkait toleransi atau perdamaian. Karena itu media perlu ikut mempromosikan isu-isu toleransi dan perdamaian.

Demikian hasil survei Search for Common Groud Indonesia dan Asian Muslim Action Network yang bekerja sama dengan Biro Pengabdian Masyarakat Pondok Pesantren Annuqayah (BPM PPA) di tiga kabupaten di Madura, yaitu Sumenep, Pamekasan, dan Sampang.




Masyarakat Madura Jarang Akses Berita Toleransi (Sumber Gambar : Nu Online)
Masyarakat Madura Jarang Akses Berita Toleransi (Sumber Gambar : Nu Online)

Masyarakat Madura Jarang Akses Berita Toleransi

Dari hasil survei terungkap, masyarakat yang jarang mengakses pemberitaan tentang toleransi sebanyak 40,7 persen, sering 34,3 persen, sering sekali 9.8 persen, jarang sekali 2,8 persen, tidak pernah 6,5 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 6,5 persen.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Survei tersebut dilakukan kepada 350 responden dengan sasaran anak muda dan rumah tangga pada tanggal 12-14 Mei 2014. Pemaparan hasil survei disampaikan di Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep, Rabu (16/7) di hadapan tokoh agama.

Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua PCNU Sumenep A Pandji Taufiq mengatakan, pemberitaan terkait dengan toleransi dan perdamaian di Madura memang tidak banyak tersentuh media.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Oleh karenanya, ia mendorong media untuk memberikan porsi yang dominan dan gencar mempromosikan isu-isu toleransi dan perdamaian.

"Peran media sangat penting untuk menggiring opini publik. Oleh karenanya, media harus ikut andil dalam promosi kedamaian dan toleransi," tuturnya. (M Kamil Akhyari/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

No comments:

Post a Comment