Friday, January 26, 2018

Kiai Subekhan: Pembiaran Maksiat Datangkan Musibah

Brebes, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengasuh Pondok Pesanteren Assalafiyah Luwungragi, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, KH Subekhan Makmun, menegaskan, bila ada pembiaran terhadap kemaksiatan maka akan ditimpakan bencana.

Hal itu terjadi, kata dia, ketika para pemimpin daerah atau pemimpin umat sudah acuh tak acuh terhadap kemaksiatan yang terjadi di daerah tersebut.




Kiai Subekhan: Pembiaran Maksiat Datangkan Musibah (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Subekhan: Pembiaran Maksiat Datangkan Musibah (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Subekhan: Pembiaran Maksiat Datangkan Musibah

Kiai Subekhan menyampaikan hal tersebut saat mengisi mauidlotul khasanah dalam Pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW di Pendopo Bupati Brebes, Kamis (30/1) malam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, azab akan ditimpakan kepada pelaku kemaksiatan secara pribadi-pribadi. Allah tidak akan menimpakan azab kepada orang yang tidak berdosa. Tetapi ketika kemaksiatan sudah menjamur, membudaya dan tidak ada tindakan preventif maupun kuratif dari pemerintah setempat maka azab akan ditimpakan pula kepada orang-orang yang tidak berdosa.

“Apalagi kalau pemerintah setempat menyetujui atau memberi ijin beroperasinya tempat-tempat yang mengundang maksiat, maka azab akan ditimpakan kepada orang yang tidak berdosa juga,” ucapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Diibaratkan, lanjutnya, ketika ada seekor semut menggigit orang maka ketika orang tersebut mengetahui semut bersembunyi ke sarangnya, maka sarang tersebut dibakarnya. “Akibatnya, semut-semut lain yang tidak nakal, ikut terbakar,” katanya.

Untuk itu, kata kiai, Pemerintah Kabupaten harus terus memfasilitasi berbagai kegiatan yang mendorong peningkatan Iman dan Takwa kepada Allah SWT. “Biarlah Brebes penuh dengan jalan yang berlobang, tetapi jangan sampai ada “lubang-lubang” yang berjalan. Jangan sampai ada lokalisasi di Brebes,” tandas kiai.

Kiai mengajak kepada seluruh pengunjung untuk bersyukur karena Kabupaten Brebes terhindar dari marabahaya. Wujud dari rasa syukur, setiap saat harus menghindarkan diri dari perbuatan maksiat dan dzolim. “Agar nikmat tidak lepas, maka harus diikat dengan syukur,” terangnya.

Peringatan Nabi Muhammad SAW yang mengambil tema memetik hikmah, merajut ukhuwah dan menuju masa depan cerah di hadiri ribuan pengunjung. Selain mauidlotul khasanah juga digelar, semaan Quran oleh 30 orang Hafidz dan Istighosah yang dipimpin pengasuh Pesanteren Darussalam Jatibarang Kidul, Kec Jatibarang Brebes KH Syeh Sholeh Basalamah.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE mengajak kepada seluruh warga Brebes untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Termasuk meneladani pemimpin umat Nabi Muhammad SAW. Dia menjelaskan, kalau Kabupaten Brebes dalam tahun 2014 menjadi tuan rumah penyelenggaraan MTQ tingkat Provinsi Jateng dan Musyawarah Jamiatul Ahlit Thoriqoh Muktabaroh An Nahdliyah (JATMAN) tingkat Jateng.

Kegiatan keagamaan, kata Bupati, menjadi agenda yang tidak terputus bagi Pemkab Brebes. “Semoga dengan ikhtiar peningkatan ketakwaan kepada Allah SWT, akan membawa Brebes menjadi daerah yang baldatul toyibatun warobun ghofur, rakyat sejahtera dalam lindungan Allah SWT,” pungkas Bupati. (Wasdiun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa, Hikmah, Jadwal Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

No comments:

Post a Comment