Cak Imin masih mempertimbangkan opsi di luar kubu pendukung Jokowi.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memiliki peranan penting dalam kemenangan petahana Presiden Joko Widodo (Jokowi) di pemilihan presiden 2019. PDIP berhitung, bila Pilpres 2019 diikuti oleh dua kubu, keikutsertaan PKB akan menyumbang kemenangan mencapai 62,6%.
"Angka ini, dengan catatan PKB akhirnya masuk koalisi pendukung Jokowi," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di kantornya, Jakarta, Jumat (13/7).
Hingga saat ini, PKB belum mendeklarasikan dukungannya secara penuh kepada Jokowi. PKB masih mensyaratkan dukungannya bila Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres Jokowi. "Kami juga menghormati karena sampai sekarang PKB belum mengambil keputusan," kata Hasto.
Untuk memastikan jumlah koalisi, Hasto mengatakan akan ada pertemuan dengan para Sekretaris Jenderal partai-partai pendukung Jokowi pekan depan. Dalam pertemuan itu akan dibahas berbagai kesepakatan mendasar dalam koalisi pendukung Jokowi.
"Untuk kami bawa ke Ketua Umum masing-masing," kata Hasto.
Hasto pun menilai kepastian koalisi pendukung Jokowi harus memiliki tenggat waktu. Menurutnya hal tersebut diperlukan agar pembahasan dalam koalisi dapat berlanjut untuk merancang tata pemerintahan ke depan. "Kebijakan politiknya, ekonominya, kebudayaan, luar negeri bisa dirancang bersama-sama," kata Hasto.
Di tempat terpisah, Cak Imin menyatakan, Jokowi bakal kalah bila tak berduet dengannya saat Pilpres. "Buktikan saja. Kalau enggak JOIN (Jokowi-Cak Imin) bahaya," kata Cak Imin.
Hingga kini, PKB akan terus berjuang agar Cak Imin bisa dipinang Jokowi. Cak Imin belum memikirkan apakah PKB akan tetap bersama koalisi pendukung pemerintah jika dirinya tak dipilih sebagai cawapres.
Selain itu, Cak Imin juga masih mempertimbangkan opsi di luar kubu pendukung Jokowi. PKB, katanya, terus berkomunikasi dengan berbagai partai politik yang ada saat ini.
"Tentu menjelang pendaftaran kami harus komunikasi ke semua partai politik," kata Cak Imin.
Nama Cak Imin sebelumnya dikabarkan tak masuk dalam daftar pendek cawapres Jokowi. Berdasarkan informasi yang terkumpul, beberapa nama yang masuk daftar cawapres Jokowi di antaranya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Gubernur Nusa Tenggara Barat M Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang, hingga Ketua Badan Intelijen Negara Budi Gunawan.
katadata.co.id
No comments:
Post a Comment