Thursday, July 26, 2018

Amien Rais Menggebrak Lagi

Amien Rais Menggebrak Lagi
Terakhir kali dia melancarkan kritik adalah saat berbicara di acara halalbihalal Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia di Masjid Al-Furqon, Jakarta Pusat, 14 Juli 2018. Saat itu dia mengkritik head of agreement (perjanjian awal) akuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia untuk negara. Dia mending akuisisi itu cuma bohong-bohongan pemerintah.

Kamis (26/7/2018) ini, Amien Rais berbicara di seminar pengelolaan Freeport di DPR, Senayan, Jakarta.

Pertama, dia menepis fitnah yang mengatakan dirinya pernah menjadi Komisaris Freeport. Bila saja ada orang yang bisa membuktikan kebenarannya, Amien akan memberikan seluruh gajinya dari Freeport kepada orang tersebut. 

"Ini character assassination. Kalau ada yang bisa membuktikan saya Komisaris Freeport, saya kasih USD 100 juta," kata Amien.

Angka USD 100 juta adalah gaji yang diandaikan didapat oleh seorang Komisaris Freeport selama 10 tahun. Tentu saja ini menurut perkiraan Amien Rais sendiri. Mantan Ketua MPR ini bakal rela hati memberikan duit itu kepada orang yang bisa membuktikan bahwa Amien pernah menjadi Komisaris Freeport.

"Ditambah Rp 100 juta untuk ongkos ke Yogyakarta (kediaman Amien)," imbuhnya.

Namun, karena Amien sendiri tak pernah menjadi Komisaris Freeport, duit USD 100 juta tak ada di kantongnya.

Jangankan menjadi Komisaris Freeport, sikapnya saja sudah menunjukkan ketidaksetujuan terhadap adanya perusahaan itu di Indonesia. Dia ingin Freeport Indonesia ditutup saja. Jokowi harus berani beraksi menasionalisasi Freeport, sebagaimana Presiden Evo Morales beraksi di Bolivia.

"Sampai sekarang kita belum punya presiden seberani Morales, yang lulusan SMA," ucap Amien.

Baginya, perusahaan itu tak ada gunanya berada di Indonesia. Soalnya, perusahaan itu telah melakukan kejahatan lingkungan dan kejahatan kemanusiaan. Sekitar 700 ribu ton limbah oleh Freeport dibuang ke sungai.

"Diperkirakan beberapa tahun lagi jumlah itu akan menyundul 6-7 miliar ton," ucap Amien.

Amien juga menuding Freeport mengemplang pajak. Hal tersebut pernah diungkapkan Amien pada 1997, sehingga terkesan Freeport menjarah Indonesia. Kejahatan kemanusiaan yang dia alamatkan ke Freeport adalah pembunuhan warga sekitar.

"Banyak yang ditembak mati karena berusaha mengais 1-2 gram emas di limbah Freeport," jelas Amien.

Sosok Amien memang dikenal sebagai kritikus tajam. Dia sadar banyak yang tak suka terhadap sikapnya. Perundungan (bullying) di internet dia rasakan sebagai bentuk aksi tentara siber pihak yang berseberangan. Sekaligus, perundungan di internet mengindikasikan adanya penurunan kesantunan di Indonesia akhir-akhir ini. Dia sendiri menganggap berbagai perkataan tak enak kepadanya itu sebagai angin lalu saja.

"(Dibilang) sudah tua, Sengkuni, Durna. Wah, macam-macam. Tapi sebetulnya saya alhamdulillah karena ini mengurangi dosa saya itu," ucap Amien.

Juru bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama menyatakan enggan menanggapi pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN tersebut. Dia menilai pernyataan Amien tak berdasar.

"Maaf, Mas. Saya tidak bisa menanggapi pernyataan-pernyataan yang tidak ada dasarnya," kata dia menjawab pesan wartawan, di Jakarta, Kamis (26/7/2018).

detik.co

No comments:

Post a Comment