Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, disebut-sebut menjadi salah satu kandidat kuat calon wakil Presiden (Cawapres) bagi Jokowi. Moeldoko dinilai bisa membantu Jokowi menciptakan stabilitas nasional jika dipercaya menjadi calon pendampingnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden 2019.
"Moeldoko mempunyai akseptabilitas tinggi lantaran berasal dari kalangan militer dan berpengalaman dalam pemerintahan. Itu bisa membantu Jokowi mewujudkan stabilitas sosial yang saat ini menjadi isu penting," kata pengamat politik dari Universitas Indonesia Ade Reza Haryadi di Jakarta, Senin (16/7).
Keunggulan itu, menurutnya, bisa menjadi menjadi modal politik Moeldoko jika menjadi calon wakil presiden bagi Jokowi. Persoalannya, Moeldoko dinilai belum cakap di bidang ekonomi. "Latar belakang Moeldoko akan sulit diharapkan untuk mengimbangi visi jokowi untuk mengakselerasi pembangunan, terutama sektor ekonomi," lanjut Ade.
Sementara itu, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan tidak penting kursi seorang wakil presiden dijabat oleh seorang ekonom.
“Kepala pemerintahan itu kan multi sektor. Bukan hanya menangani masalah ekonomi, tapi juga lainnya," kata Enny. Ia, menilai seorang Wapres tidak perlu paham yang sifatnya teknis. “Yang penting harus kuat leadership dan integritasnya. Kecakapan di bidang ekonomi perlu, tapi tidak perlu teknis,” tuturnya. Enny menyinggung, Wapres Jusuf Kalla yang berlatar belakang ekonomi, justru tidak banyak berbuat dalam menyelesaikan masalah ekonomi Indonesia saat ini.
Justru dengan sistem semi parlementer di Indonesia, Enny menyarankan agar posisi Wapres sebaiknya diisi figur yang juga bisa diterima oleh DPR. Sehingga tidak banyak mengganggu kebijakan politik di bidang ekonomi.
Pada kesempatan berbeda, Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute Karyono Wibowo menilai Kepala KSP, Moeldoko, bisa saja memberikan nilai plus bagi Presiden Jokowi apabila ditunjuk menjadi calon Wakil Presiden.
"Jika Moeldoko mendapatkan dukungan dari kalangan ulama dan umat Islam tentu memiliki skor plus," ujar Karyono.
Dia menjelaskan secara umum salah satu isu yang kerap dipertimbangkan dalam menentukan cawapres adalah isu Islam dan sipil serta militer. Menurutnya, meskipun Moeldoko tokoh berlatar belakang militer namun peluangnya setara dengan tokoh berlatar belakang Islam seperti Muhaimin Iskandar, Mahfud MD, Tuan Guru Bajang, dan lain-lain.
Oleh karena itu, Karyono berpendapat, jika Moeldoko mendapatkan dukungan dari kalangan ulama dan umat Islam, mantan panglima TNI itu akan memiliki sekaligus memberikan nilai tambah bagi Jokowi dalam Pilpres. "Maka pekerjaan rumah Moeldoko adalah membangun kedekatan dengan ulama," pungkasnya.
www.gatra.com
No comments:
Post a Comment