Wednesday, August 8, 2018

Apa kabar Tagar Ganti Presiden?

Apa kabar "Ganti Presiden"?
PKS benar-benar sudah dibuat babak belur. Padahal Pileg dan Pilpres 2019 belum bergulir. Namun masalah bertubi-tubi menghantam PKS, baik masalah internal maupun eksternal. 

Di internal, PKS dikalahkan oleh Fahri Hamzah dan harus membayar denda 30 milyar. Cawapres yang diusung oleh PKS, Salim Segaf tidak menarik minat Prabowo. Abdul Shomad yang menjadi alternatif kedua PKS menolak maju dan mengaskan ingin jadi ustadz sampai mati.


Bagaimana kabar aksi #2019GantiPresiden?


Mardani Ali dan Neno Warisman memang masih bersemangat mengampanyekan #2019GantiPresiden. Meskipun ditolak di beberapa daerah, semangat Neno belum padam. Neno cs terus mengampanyekan #2019GantiPresiden. 


Sayangnya, rakyat Indonesia semakin cerdas. Mereka muak dengan aksi tak beretika #2019GantiPresiden. Meskipun katanya tidak ada pelanggaran, tetap saja aksi ini sangat tidak etis dan tidak terhormat.


Meskipun Bawaslu tidak menegur Neno dengan aksi #2019GantiPresiden, nampaknya rakyat sendiri yang akhirnya menegur Neno. Rakyat sudah muak dengan aksi #2019GantiPresiden. Di beberapa daerah aksi tersebut di tolak.


Sebelumnya di Batam aksi #2019GantiPresiden ditolak. Neno bahkan tidak berani keluar saat dihadang oleh rakyat Batam. Rakyat Batam tidak sudi ada aksi #2019GantiPresiden di Batam.


Penolakan di Batam dilanjutkan di Jabar. MUI Jabar menolak aksi #2019GantiPresiden diselenggarakan di Jabar. MUI Jabar menegaskan tidak ingin ada keributan di Jabar seperti di Batam. Secara tidak langsung, MUI Jabar menyatakan bahwa aski #2019GantiPresiden hanya akan memicu keributan.



Setelah Jabar, giliran kota Makassar yang menolak aksi #2019GantiPresiden. PMII Makassar secara tegas menolak aksi #2019GantiPresiden diselenggarakan di Makassar. Rencana deklarasi #2019GantiPresiden akan digelar di Makassar, Sulawesi Selatan. Namun hingga hingga kini deklarasi #2019GantiPresiden belum juga mengantongi izin. Polda Sulsel bahkan mengancam akan membubarkan jika tetap digelar.

Setelah Makassar, sekarang giliran Banten yang menolak aski #2019GantiPresiden. Keluarga besar keturunan (dzuriyat) Sultan Maulana Yusuf melakukan penolakan adanya deklarasi #2019GantiPresiden. Mereka keberatan pelaksanaan deklarasi dilakukan di halaman parkir pemakaman sultan.


Sebelumnya Deklarasi #2019GantiPresiden rencananya dilakukan pada 10 Agustus 2018. Deklarasi dilakukan di halaman parkir Makam Maulana Yusuf di kawasan Banten Lama. Deklarasi ini sebelumnya juga ditolak oleh Pemkot Serang. Izin penggunaan alun-alun tidak diberikan lantaran lokasi digunakan untuk rangkaian kegiatan Asian Games.


Para keturunan kesultanan dengan nama depan Tubagus ini menolak deklarasi dilakukan di tempat religi. Mereka juga merasa tidak memberikan izin lokasi parkiran makam Sultan Maulana Yusuf untuk deklarasi #2019GantiPresiden. Alasan lain, lewat kegiatan politik membuat gaduh lingkungan makam.


"Kami menolak karena ini tempat sakral keagamaan, kalau acara keagamaan silahkan. Karena kegiatan politik pasti ada yang menjelek-jelakan," kata Tb Sukron Ma'mun di halaman parkir makam Sultan Maulana Yusuf, Kasemen, Kota Serang, Banten, Rabu (8/8/2018).


Ia mengatakan, tempat makam sultan merupakan tempat semua umat Islam. Bukan milik kelompok dan golongan tertentu apalagi partai politik.


"Kalau kegiatan keagamaan mangga (silahkan). Mau kegiatan tingkat nasional juga boleh," ujarnya.


Di tempat sama, Tb Yusuf mengatakan, kegiatan deklarasi di halaman parkir makam Sultan Maulana Yusuf membuat gaduh dan bertolak belakang dengan kearifan lokal. Mendiang sultan dinilai sebagai ulama yang mempersatukan umat di masa Kesultanan Banten. Tempat tersebut dinilai tidak patut dijadikan untuk kegiatan politik.


Ia meminta panitia deklarasi tersebut menghormati kearifan lokal. Apalagi, makam Sultan Maulana Yusuf merupakan cagar budaya yang dilindungi Undang-undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.


Saya yakin penolakan-penolakan ini akan terus bergulir di beberapa wilayah. Rakyat di seluruh wilayah di Indonesia tidak ragu untuk menolak aksi #2019GantiPresiden yang terbukti hanya bikin kericuahan. Saya yakin rakyat di seluruh Indonesia tidak ada yang suka dengan kericuhan dan keributan. Mereka pun semakin bisa menilai bahwa aksi #2019GantiPresiden adalah semata-mata aksi politik murahan.


Kabar penolakan aksi #2019GantiPresiden akan semakin membuat PKS panik. Neno dan Mardani Ali pun terancam tidak dapat panggung. Selama ini, keduanya berhasil mempopulerkan diri dalam panggung #2019GantiPresiden. 


Mereka sepertinya ingin meniru jejak Rizieq yang populer lawat aksi 411 dan 212. Tidak mau ketinggalan, mereka pun melakukan hal yang sama, yaitu lewat aksi. Terbukti, Mardani Ali dan Neno rajin masuk pemberitaan sejak menginisiasi aksi #2019GantiPresiden.


Terakhir, kembali kita ingat bahwa PKS benar-benar sudah babak belur bahkan sebelum bertanding. Pertama, kalah dari Fahri Hamzah, kedua, kalah dari Demokrat, ketiga, kalah dari rakyat karena rakyat menolak aksi #2019GantiPresiden.


seword.com

https://news.detik.com/berita/d-4156232/keturunan-sultan-banten-tolak-deklarasi-2019gantipresiden?_ga=2.195840687.2025222558.1533515516-1086284488.1522031398

No comments:

Post a Comment