Tuesday, July 31, 2018
BUKU PETUNJUK PENDAFTARAN SSCN 2018 v.1.
Buku
Petunjuk Pendaftaran SSCN 2018 v.1. (Buku Petunjuk Pelamar SSCN 2018 v.1.)
memuat Alur Pendaftaran CPNS 2018, Hal – Hal Yang Harus Disiapkan Pelamar CPNS
Tahun 2018, Tata Cara Pendaftaran CPNS 2018, Bagaimana Cara Daftar ke Portal SSCN, Bagaimana Cara Login ke Portal SSCN dan Isi Biodata, Bagaimana
cara Pilih Instansi, Formasi dan
Jabatan, Bagaimana Cara mengisi Riwayat
Monday, July 30, 2018
Meretas Eksitensi dan Regenerasi Seni Tradisi (di) Subang: Sebuah Pengantar Diskusi
Oleh : H. Edih AS
Disampaikan dalam kegiatan Festival Kesenian Tradisional yang diselenggarakan BPNB Bandung pada tanggal 28 – 29 April 2014 bertempat di Wisma Karya Jl. Ade Irma Suryani Nasution No. 2. Subang
1. Dasar Pemikiran Eksistensi dan Regenerasi
Memaknai eksistensi tentu tidak dapat dipisahkan dari cara kita menyoal kembali tentang sesuatu (realitas) atau gejala yang disebut ada, mengada (menjadi ada), sekaligus berhubungan dengan masalah-masalah mengadanya.
Cara demikian dapat dikatakan merupakan cara aktif. Memandang eksistensi sebagai sesuatu yang harus dilihat secara ke dalam sekaligus juga ke luar. Daripada memandangnya secara pasif, sekedar rekaman atau gambaran atas keadaan apa adanya. Dalam arti ke dalam, eksistensi dapat dihubungkan dengan persoalan tentang mengada di dalam dirinya sendiri maupun mengada untuk dirinya sendiri. Dalam arti ke luar, ini berhubungan dengan persoalan mengada di dalam dunia, atau mengada bersama dengan yang lain dan mengada demi yang lain.
Adapun regenerasi adalah proses alih tular atau pewarisan dari generasi pendahulu kepada generasi berikutnya yang lebih muda dan menjadi pewaris atau penerusnya. Pewarisan dimaksud bukan hanya proses mewariskan hal-hal fisik tetapi mencakup proses penularan atau alih kemampuan yang berhubungan dengan unsur pemikiran (kognitif), perilaku (motorik), dan rasa (afektif).
2. Menyoal Eksistensi Seni Tradisi (di) Subang
Saya pikir memaknai eksistensi seni tradisi di Subang, akan lebih jelas persoalannya apabila dimaknai dengan lebih aktif. Sebab, kenyataan dan gejalanya serta aneka masalahnya dapat tertangkap lebih gamblang. Kedua, sikap demikian tidak bertentangan dengan hakekat tradisi sebagai sesuatu kebudayaan yang dinamis. Tradisi atau seni tradisi adalah gambaran dinamis, dibuat dan selalu diperbaharui sebagai respon atas situasi atau jamannya.
Apakah kita bisa memastikan bahwa pantun, sisingaan, lais, kiliningan, genjring ronyok, dan toleat yang ada sekarang merupakan warisan masa lalu yang tidak pernah berubah? atau sebaliknya, selalu diubah-suaikan oleh masyarakat (seniman) Subang tempo dulu hingga sekarang?
Dalam kurun waktu penyaksian yang telah saya alami, kesenian (di) Subang, termasuk enam jenis kesenian tersebut, menampilkan dinamika kehidupan seni yang berbeda-beda. Tentu saja disertai dengan perkembangan, perubahan dan ciri-ciri yang menyertainya.
Pantun merupakan jenis seni buhun yang mengakar dalam budaya tani orang Sunda. Tanpa menanggalkan kehasannya, pantun menggunakan alat petik kecapi sebagai musik untuk mengiringi vokal bercerita. Digunakan umum untuk acara-acara yang berhubungan dengan upacara adat kelahiran, perkawinan, perayaan hasil panen, pembuatan rumah baru, pelaksanaan nazar, atau ruwatan. Di Subang, seni pantun ini sempat dipadukan dengan seni gamelan dan hasil perpaduannya dikenal sebagai pantun Beton. Antara Pantun biasa dan pantun beton ini akan sangat bergantung kepada hubungan permintaan antara penanggap dengan pemantun, maupun besar atau kecilnya biaya tanggapan.
Sisingaan yang pernah dialami generasi akhir abad 19, generasi abad 20, dan generasi abad 21 sangat berbeda teks dan konteksnya. Sisingaan di era Demang Ciherang, Ki Lurah Sayung Cigadung, Endik, Ukat “Robot”, hingga generasi terbaru sangat berbeda ekspresinya. Unsur teks karawitan, tari, dan rupa sisingaan telah berkembang sedemikian rupa hingga sekarang. Konteksnya pun melebar, dari model arak-arakan ritual dan simbolis yang mobile menuju model ruang pementasan yang statis dalam ajang festival, penyambutan tamu, media diplomasi budaya, hingga materi edukasi muatan lokal dan atraksi wisata.
Lais atau Laes merupakan jenis seni akrobat. Komunitas seni ini pernah berkembang di Parung. Pemeran beraktrasi, berjalan, berlari, dan menari di atas tali yang direntangkan di antara dua bambu gombong sambil diiringi torompet, kendang penca, atau bedhug.
Penggunaan istilah kliningan ibing kiwari tentu tidak dapat dipisahkan dari muara sejarah pertemuan aneka tradisi ronggeng (doger), ketuk tilu, ibing pencak, gamelan kiliningan, wayang golek, bajidoran, jaipongan, maupun jenis kesenian lain yang muncul berikutnya sekaligus turut mempengaruhi pula.
Genjring ronyok yang disaksikan sekarang mengakar pada pengaruh tradisi arak-arakan berinstrumen terbangan atau genjring dan adem ayem yang berkembang di pesisir utara. Kesenian tersebut sempat berkembang di Kampung Bonyok Pagaden. Kemudian teknik permainan dikembangkan lebih jauh oleh seniman Cidadap (Tarja Cs.), melalui pembagian pola-pola pukulan yang mengadopsi pola-pola pukulan kendang. Di era Tarja, genjring ronyok tidak sekedar digunakan sebagai media arak-arakan tetapi dikembangkan menjadi seni pertunjukan panggung. Digunakan sebagai musik tari.
Toleat memiliki gambaran agak berbeda. Kesenian ini bermula dari usaha eksperimen Maman (seniman Pamanukan) meniru sumber bunyi dengus kerbau dengan menggunakan bahan tamiang. Pengalaman Maman mengenal lagu-lagu Sunda melalui keikutsertaannya sebagai juru tarompet grup Sisingaan Ama Suta, menempatkan permainan toleat sebagai instrumen melodis yang memiliki karakter berbeda dengan suling maupun tarompet, baik bentuk, susunan lubang, lidah, maupun suaranya. Toleat dikembangkan pula oleh Dodo Wikanda dengan menggunakan instrumen kecapi untuk mengiringi melodi tunggal toleat, juga membuatkan lagu-lagu khusus untuk pertunjukan toleat. Lebih lanjut, Aep meneruskan pengembangan toleat, dijadikan karya ujian penyajian tugas akhir dan dilanjutkan hingga sekarang.
Apa yang telah dialami di masa lalu dan sedang dialami di masa sekarang apabila dicermati dengan lebih terbuka dan hati-hati, itu semua terjadi dalam relasi mengada secara ke dalam maupun ke luar. Dilakukan internal oleh masyarakat pemiliknya (pelaku seni) sendiri, maupun karena interaksi pelaku seni dengan orang lain.
3. Regenerasi Seniman (di) Subang
Meneruskan praktik mengada ke dalam dan ke luar membawa dampak terhadap keberlanjutan seni itu sendiri. Kesenian dapat bertahan, berkembang, atau sebaliknya tergeser dan punah. Salah satu faktor penentunya adalah regenerasi seniman di dalam komunitas seni tersebut terjadi atau tidak ? regenerasi yang berhasil dapat membawa pengaruh positif terhadap kehidupan lanjut kesenian. Sebaliknya, regenerasi yang terhambat dan gagal akan membawa pengaruh negatif terhadap daya hidup kesenian.
Beruntung, seni tradisi (di) Subang masih bertahan karena masyarakat seninya masih memiliki kemampuan adat. Berpengetahuan, berperilaku dan berempati atas adat sebagai salah satu acuan orientasi hidup. Praktik adat bermanfaat. Banyak seniman, dari generasi lama sampai sekarang, dapat bertahan dan diuntungkan dari mengolah adat.
Umumnya, proses alih kemampuan tersebut dilakukan melalui jalur kelisanan. Proses pembelajaran dilakukan dengan cara-cara seperti: belajar langsung melalui panggung atau praktek pentas; berlatih dengan bimbingan dan arahan dari seniman senior atau guru seni; meniru dari tontonan atau rekaman gambar-suara. Di luar jalur kelisanan, ada juga regenerasi seniman melalui jalur tulisan. Belajar menguasai seni melalui aksara huruf dan angka dalam bentuk notasi.
Idealnya regenerasi seniman tidak terperangkap sebagai proses mewariskan kepemilikan seni. Seni bukanlah benda mati. Seni itu hidup dan bergantung kepada masyarakat seni (seniman). Oleh sebab itu, mewariskan seni adalah mewariskan kemampuan seni atau berkesenian. Kemampuan dimaksud adalah kemampuan menularkan pengetahuan, ketrampilan, dan keahlian seni (kesenimanan) dari generasi seniman senior kepada seniman yunior. Targetnya, pada jangka waktu kemudian kemampuan yang pernah dimiliki seniman senior dapat dikuasai oleh seniman yunior sebagai modal keahlian meneruskan dan mengembangkan seni tersebut, atau mencipta seni baru.
Kompetensi keahlian seni merupakan keharusan sekaligus modal dasar melakukan preservasi maupun inovasi seni. Di era sekarang yang kompetitif, kecakapan atau kemahiran mengolah tradisi sebagai sumber inspirasi kreatif sangat dibutuhkan seniman. Sumber inspirasi tradisi memberi peluang dan pengayaan posisi tawar seniman terhadap dominasi pengaruh dan keseragaman konsumsi seni popular. Hal tak kalah penting, keterbukaan dan kerjasama antar keahlian di bidang produksi, distribusi, dan mediasi seni menjadi syarat yang melengkapi proses alih kemampuan seni. Dalam arti lain, kekayaan referensi, mengolah kemasan, dan kolaborasi menjadi pilihan penting sebagai pembentukan kompetensi seniman.
4. Simpulan
Sekurangnya ada dua hal yang dapat dijadikan dua simpulan diskusi ini. Pertama, dalam dinamikanya proses mengada dipengaruhi oleh berhasil atau tidaknya proses alih kemampuan keahlian seni dari seniman ke seniman. Kedua, perkembangan dan perubahan yang telah dan sedang dialami seni tradisi ini dapat dijadikan pijakan strategis untuk memandang dan mensikapi seni tradisi di masa akan datang. Dengan demikian pengalaman keterpurukan seni tradisi akibat ketakmampuan masyarakat seni (seniman dan stakeholdersnya) mengelola seni, dapat menjadi pengingat sekaligus pemacu mendayakan kembali seni tradisi dalam ruang dan waktu yang terus berkembang. Sebagaimana hakekat awalnya sebuah tradisi dibuat, dicipta dan dikembangkan. Cag, Rahayu.
Sumber: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/
Disampaikan dalam kegiatan Festival Kesenian Tradisional yang diselenggarakan BPNB Bandung pada tanggal 28 – 29 April 2014 bertempat di Wisma Karya Jl. Ade Irma Suryani Nasution No. 2. Subang
1. Dasar Pemikiran Eksistensi dan Regenerasi
Memaknai eksistensi tentu tidak dapat dipisahkan dari cara kita menyoal kembali tentang sesuatu (realitas) atau gejala yang disebut ada, mengada (menjadi ada), sekaligus berhubungan dengan masalah-masalah mengadanya.
Cara demikian dapat dikatakan merupakan cara aktif. Memandang eksistensi sebagai sesuatu yang harus dilihat secara ke dalam sekaligus juga ke luar. Daripada memandangnya secara pasif, sekedar rekaman atau gambaran atas keadaan apa adanya. Dalam arti ke dalam, eksistensi dapat dihubungkan dengan persoalan tentang mengada di dalam dirinya sendiri maupun mengada untuk dirinya sendiri. Dalam arti ke luar, ini berhubungan dengan persoalan mengada di dalam dunia, atau mengada bersama dengan yang lain dan mengada demi yang lain.
Adapun regenerasi adalah proses alih tular atau pewarisan dari generasi pendahulu kepada generasi berikutnya yang lebih muda dan menjadi pewaris atau penerusnya. Pewarisan dimaksud bukan hanya proses mewariskan hal-hal fisik tetapi mencakup proses penularan atau alih kemampuan yang berhubungan dengan unsur pemikiran (kognitif), perilaku (motorik), dan rasa (afektif).
2. Menyoal Eksistensi Seni Tradisi (di) Subang
Saya pikir memaknai eksistensi seni tradisi di Subang, akan lebih jelas persoalannya apabila dimaknai dengan lebih aktif. Sebab, kenyataan dan gejalanya serta aneka masalahnya dapat tertangkap lebih gamblang. Kedua, sikap demikian tidak bertentangan dengan hakekat tradisi sebagai sesuatu kebudayaan yang dinamis. Tradisi atau seni tradisi adalah gambaran dinamis, dibuat dan selalu diperbaharui sebagai respon atas situasi atau jamannya.
Apakah kita bisa memastikan bahwa pantun, sisingaan, lais, kiliningan, genjring ronyok, dan toleat yang ada sekarang merupakan warisan masa lalu yang tidak pernah berubah? atau sebaliknya, selalu diubah-suaikan oleh masyarakat (seniman) Subang tempo dulu hingga sekarang?
Dalam kurun waktu penyaksian yang telah saya alami, kesenian (di) Subang, termasuk enam jenis kesenian tersebut, menampilkan dinamika kehidupan seni yang berbeda-beda. Tentu saja disertai dengan perkembangan, perubahan dan ciri-ciri yang menyertainya.
Pantun merupakan jenis seni buhun yang mengakar dalam budaya tani orang Sunda. Tanpa menanggalkan kehasannya, pantun menggunakan alat petik kecapi sebagai musik untuk mengiringi vokal bercerita. Digunakan umum untuk acara-acara yang berhubungan dengan upacara adat kelahiran, perkawinan, perayaan hasil panen, pembuatan rumah baru, pelaksanaan nazar, atau ruwatan. Di Subang, seni pantun ini sempat dipadukan dengan seni gamelan dan hasil perpaduannya dikenal sebagai pantun Beton. Antara Pantun biasa dan pantun beton ini akan sangat bergantung kepada hubungan permintaan antara penanggap dengan pemantun, maupun besar atau kecilnya biaya tanggapan.
Sisingaan yang pernah dialami generasi akhir abad 19, generasi abad 20, dan generasi abad 21 sangat berbeda teks dan konteksnya. Sisingaan di era Demang Ciherang, Ki Lurah Sayung Cigadung, Endik, Ukat “Robot”, hingga generasi terbaru sangat berbeda ekspresinya. Unsur teks karawitan, tari, dan rupa sisingaan telah berkembang sedemikian rupa hingga sekarang. Konteksnya pun melebar, dari model arak-arakan ritual dan simbolis yang mobile menuju model ruang pementasan yang statis dalam ajang festival, penyambutan tamu, media diplomasi budaya, hingga materi edukasi muatan lokal dan atraksi wisata.
Lais atau Laes merupakan jenis seni akrobat. Komunitas seni ini pernah berkembang di Parung. Pemeran beraktrasi, berjalan, berlari, dan menari di atas tali yang direntangkan di antara dua bambu gombong sambil diiringi torompet, kendang penca, atau bedhug.
Penggunaan istilah kliningan ibing kiwari tentu tidak dapat dipisahkan dari muara sejarah pertemuan aneka tradisi ronggeng (doger), ketuk tilu, ibing pencak, gamelan kiliningan, wayang golek, bajidoran, jaipongan, maupun jenis kesenian lain yang muncul berikutnya sekaligus turut mempengaruhi pula.
Genjring ronyok yang disaksikan sekarang mengakar pada pengaruh tradisi arak-arakan berinstrumen terbangan atau genjring dan adem ayem yang berkembang di pesisir utara. Kesenian tersebut sempat berkembang di Kampung Bonyok Pagaden. Kemudian teknik permainan dikembangkan lebih jauh oleh seniman Cidadap (Tarja Cs.), melalui pembagian pola-pola pukulan yang mengadopsi pola-pola pukulan kendang. Di era Tarja, genjring ronyok tidak sekedar digunakan sebagai media arak-arakan tetapi dikembangkan menjadi seni pertunjukan panggung. Digunakan sebagai musik tari.
Toleat memiliki gambaran agak berbeda. Kesenian ini bermula dari usaha eksperimen Maman (seniman Pamanukan) meniru sumber bunyi dengus kerbau dengan menggunakan bahan tamiang. Pengalaman Maman mengenal lagu-lagu Sunda melalui keikutsertaannya sebagai juru tarompet grup Sisingaan Ama Suta, menempatkan permainan toleat sebagai instrumen melodis yang memiliki karakter berbeda dengan suling maupun tarompet, baik bentuk, susunan lubang, lidah, maupun suaranya. Toleat dikembangkan pula oleh Dodo Wikanda dengan menggunakan instrumen kecapi untuk mengiringi melodi tunggal toleat, juga membuatkan lagu-lagu khusus untuk pertunjukan toleat. Lebih lanjut, Aep meneruskan pengembangan toleat, dijadikan karya ujian penyajian tugas akhir dan dilanjutkan hingga sekarang.
Apa yang telah dialami di masa lalu dan sedang dialami di masa sekarang apabila dicermati dengan lebih terbuka dan hati-hati, itu semua terjadi dalam relasi mengada secara ke dalam maupun ke luar. Dilakukan internal oleh masyarakat pemiliknya (pelaku seni) sendiri, maupun karena interaksi pelaku seni dengan orang lain.
3. Regenerasi Seniman (di) Subang
Meneruskan praktik mengada ke dalam dan ke luar membawa dampak terhadap keberlanjutan seni itu sendiri. Kesenian dapat bertahan, berkembang, atau sebaliknya tergeser dan punah. Salah satu faktor penentunya adalah regenerasi seniman di dalam komunitas seni tersebut terjadi atau tidak ? regenerasi yang berhasil dapat membawa pengaruh positif terhadap kehidupan lanjut kesenian. Sebaliknya, regenerasi yang terhambat dan gagal akan membawa pengaruh negatif terhadap daya hidup kesenian.
Beruntung, seni tradisi (di) Subang masih bertahan karena masyarakat seninya masih memiliki kemampuan adat. Berpengetahuan, berperilaku dan berempati atas adat sebagai salah satu acuan orientasi hidup. Praktik adat bermanfaat. Banyak seniman, dari generasi lama sampai sekarang, dapat bertahan dan diuntungkan dari mengolah adat.
Umumnya, proses alih kemampuan tersebut dilakukan melalui jalur kelisanan. Proses pembelajaran dilakukan dengan cara-cara seperti: belajar langsung melalui panggung atau praktek pentas; berlatih dengan bimbingan dan arahan dari seniman senior atau guru seni; meniru dari tontonan atau rekaman gambar-suara. Di luar jalur kelisanan, ada juga regenerasi seniman melalui jalur tulisan. Belajar menguasai seni melalui aksara huruf dan angka dalam bentuk notasi.
Idealnya regenerasi seniman tidak terperangkap sebagai proses mewariskan kepemilikan seni. Seni bukanlah benda mati. Seni itu hidup dan bergantung kepada masyarakat seni (seniman). Oleh sebab itu, mewariskan seni adalah mewariskan kemampuan seni atau berkesenian. Kemampuan dimaksud adalah kemampuan menularkan pengetahuan, ketrampilan, dan keahlian seni (kesenimanan) dari generasi seniman senior kepada seniman yunior. Targetnya, pada jangka waktu kemudian kemampuan yang pernah dimiliki seniman senior dapat dikuasai oleh seniman yunior sebagai modal keahlian meneruskan dan mengembangkan seni tersebut, atau mencipta seni baru.
Kompetensi keahlian seni merupakan keharusan sekaligus modal dasar melakukan preservasi maupun inovasi seni. Di era sekarang yang kompetitif, kecakapan atau kemahiran mengolah tradisi sebagai sumber inspirasi kreatif sangat dibutuhkan seniman. Sumber inspirasi tradisi memberi peluang dan pengayaan posisi tawar seniman terhadap dominasi pengaruh dan keseragaman konsumsi seni popular. Hal tak kalah penting, keterbukaan dan kerjasama antar keahlian di bidang produksi, distribusi, dan mediasi seni menjadi syarat yang melengkapi proses alih kemampuan seni. Dalam arti lain, kekayaan referensi, mengolah kemasan, dan kolaborasi menjadi pilihan penting sebagai pembentukan kompetensi seniman.
4. Simpulan
Sekurangnya ada dua hal yang dapat dijadikan dua simpulan diskusi ini. Pertama, dalam dinamikanya proses mengada dipengaruhi oleh berhasil atau tidaknya proses alih kemampuan keahlian seni dari seniman ke seniman. Kedua, perkembangan dan perubahan yang telah dan sedang dialami seni tradisi ini dapat dijadikan pijakan strategis untuk memandang dan mensikapi seni tradisi di masa akan datang. Dengan demikian pengalaman keterpurukan seni tradisi akibat ketakmampuan masyarakat seni (seniman dan stakeholdersnya) mengelola seni, dapat menjadi pengingat sekaligus pemacu mendayakan kembali seni tradisi dalam ruang dan waktu yang terus berkembang. Sebagaimana hakekat awalnya sebuah tradisi dibuat, dicipta dan dikembangkan. Cag, Rahayu.
Sumber: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/
Aplikasi Perangkat Pembelajaran atau Buku 1, 2, 3 dan 4 Kurikulum 2013 Revisi 2017
Aplikasi Perangkat Pembelajaran atau Buku 1, 2, 3 dan 4 Kurikulum 2013 Revisi 2017
A. BUKU KERJA 1 :
1. SKL, KI, dan KD
2. Silabus
3. RPP
4. KKM
B. BUKU KERJA 2 :
1. Kode Etik Guru
2. Ikrar Guru
3. Tata Tertib Guru
4. Pembiasaan Guru
5. Kalender Pendidikan
6. Alokasi Waktu
7. Program Tahunan
8. Program Semester
9. Jurnal Agenda Guru
C. BUKU KERJA 3 :
1. Daftar Hadir
2. Daftar Nilai
3. Penilaian Akhlak/Kepribadian
4. Analisis Hasil Ulangan
5. Program Pembelajaran Perbaikan & Pengayaan
6. Daftar Buku Pegangan Guru/Siswa
7. Jadwal Mengajar
8. Daya Serap Siswa Hb tidak
9. Kumpulan Kisi soal
10. Kumpulan Soal
11. Analisis Butir Soal
12. Perbaikan Soal
D. BUKU KERJA 4 :
1. Daftar Evaluasi Diri Kerja Guru
2. Program Tindak Lanjut
Download Aplikasi Perangkat Pembelajaran Buku 1, Buku 2, Buku 3 dan Buku 4 Kurikulum 2013 Revisi 2017 Download
Perangkat Pembelajaran atau Buku Kerja guru Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 ini perlu diketahui oleh guru, karena perangkat pembelajaran merupakan bukti fisik yang harus dimiliki oleh guru dalam mengajar. Perangkat pembelajaran wajib dimiliki oleh guru, karena mengajar tanpa menggunakan perangkat pembelajaran mengakibatkan guru tidak memiliki arah dan pedoman pembelajaran yang jelas. Perangkat pembelajaran berfungsi sebagai rambu-rambu bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. Secara spesifik, fungsi perangkat pembelajaran sebagai berikut: 1. Sebagai pedoman pembelajaran bagi guru 2. Sebagai tolok ukur kebehasilan pembelajaran di kelas 3. Sebagai media untuk meningkatkan profesionalisme guru 4. Sebagai alat untuk memudahkan guru dalam memfasilitasi pembelajaran Aplikasi Perangkat pembelajaran biasanya dibuat pada awal tahun pembelajaran setelah ada kesepakatan dari dewan guru terkait komponen-komponen yang akan disusun. Kelengkapan perangkat pembelajaran antara lain meliputi:
1. SKL, KI, dan KD
2. Silabus
3. RPP
4. KKM
B. BUKU KERJA 2 :
1. Kode Etik Guru
2. Ikrar Guru
3. Tata Tertib Guru
4. Pembiasaan Guru
5. Kalender Pendidikan
6. Alokasi Waktu
7. Program Tahunan
8. Program Semester
9. Jurnal Agenda Guru
C. BUKU KERJA 3 :
1. Daftar Hadir
2. Daftar Nilai
3. Penilaian Akhlak/Kepribadian
4. Analisis Hasil Ulangan
5. Program Pembelajaran Perbaikan & Pengayaan
6. Daftar Buku Pegangan Guru/Siswa
7. Jadwal Mengajar
8. Daya Serap Siswa Hb tidak
9. Kumpulan Kisi soal
10. Kumpulan Soal
11. Analisis Butir Soal
12. Perbaikan Soal
D. BUKU KERJA 4 :
1. Daftar Evaluasi Diri Kerja Guru
2. Program Tindak Lanjut
Download Aplikasi Perangkat Pembelajaran Buku 1, Buku 2, Buku 3 dan Buku 4 Kurikulum 2013 Revisi 2017 Download
Manuver Komunikasi Kekuatan Oposisi
Di kubu petahana (incumbent), manuver yang dilakukan partai-partai yang menyatakan diri akan mengusung Jokowi sebagai capres, sepertinya sudah di tahap ‘panggung’ yang mulai solid (solid stage).
Jokowi tinggal menunggu momentum yang tepat untuk mengumumkan sosok cawapresnya, sambil berhitung peta kekuatan lawan dan sejumlah faktor politik dinamis kontekstual yang mungkin berubah di menit-menit akhir masa pendaftaran.
Di kubu oposisi, manuver justru sedang mengalami titik kulminasi. Ada manuver SBY yang giat membuka jejaring komunikasi dengan ragam pihak, Prabowo yang sedang menguji reaksi para calon mitra koalisi, dan PKS yang posesif dengan calon dari kader mereka. Sekaligus PAN yang giat memosisikan diri sebagai mediator di tengah kebuntuan komunikasi para pihak.
Pernyataan meragukan
Manuver terbaru yang memantik banyak spekulasi tentunya pernyataan Prabowo Subianto dalam acara pertemuan ulama di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Jumat (27/7). Prabowo melakukan manuver komunikasi lewat pernyataan verbalnya. “Saya siap menjadi alat umat dan alat rakyat Indonesia. Tapi kalau saya tidak dibutuhkan dan ada orang lain yang lebih baik, saya pun siap mendukung kepentingan rakyat dan umat. Itu komitmen saya bahwa dengan segala kekuatan saya dan Gerindra.”
Pernyataan Prabowo bisa memunculkan beragam tafsir politis. Antara lain banyak pihak yang mengaitkan pernyataan tersebut dengan kesiapan Prabowo untuk berganti peran dari capres menjadi king maker yang akan mendorong sosok lain menjadi penantang Jokowi.
Benarkah manuver komunikasi Prabowo tersebut mengindikasikan akan ada perubahan komposisi pasangan dengan tiadanya nama Prabowo di daftar utama capres penantang Jokowi? Terlalu prematur untuk menyimpulkan Prabowo tak akan maju ke gelanggang pertarungan Pilpres 2019.
Ada dua alasan mengapa penulis meragukan simpulan Prabowo sudah pasti menjadi king maker. Pertama, kepentingan elektoral Gerindra di pemilu legislatif yang waktunya bersamaan dengan penyelenggaraan pilpres. Sekarang ini, ada tren naiknya perolehan suara Gerindra sebagai dampak coat-tail effect atau efek ekor jas dari pencapresan Prabowo.
Dalam psikologi politik, coat-tail effect maksudnya adalah orang-orang yang sudah sangat terpesona dengan sosok/citra seseorang. Arus besar yang terbaca dari persepsi basis konstituen pemilih Gerindra, mereka tahu, suka, dan bisa menerima serta akan memilih Prabowo sebagai capres mereka.
Singkatnya capres yang dipersepsikan layak menjadi penantang Jokowi oleh basis pemilih Gerindra ialah Prabowo Subianto. Jika Prabowo tidak jadi mencapreskan diri, apakah sosok baru di luar dirinya akan memiliki coat-tail effect setara atau lebih besarkah daripada yang didapat Gerindra dari Prabowo Subianto?
Inilah jawaban mengapa arus utama di internal Gerindra akan tetap ngotot meminta Prabowo Subianto menjadi capres mereka. Jika tidak, bukan tak mungkin suara Gerindra akan stagnan atau bahkan menurun di pemilu legislatif karena kehilangan figur utamanya di panggung utama.
Kedua, nama Prabowo Subianto sejak 2014 telah menjadi ikon penantang Jokowi. Dikalahkan Jokowi dalam kontestasi Pilpres 2014 membentuk polarisasi dukungan di masyarakat. Kelompok pro-Jokowi dan pro-Prabowo terpelihara hingga sekarang. Bahkan di momentum tertentu seperti saat terjadinya Pilkada DKI 2017, polarisasi itu mengkristal lagi dan menghangatkan suasana politik jelang Pilpres 2019.
Prabowo terus memopulerkan diri sekaligus berupaya meneguhkan identitas dirinya selaku penantang. Hasilnya elektabilitas dia terjaga di nomor dua di bawah Jokowi selaku petahana. Pertanyaannya, apakah Prabowo dan Gerindra akan benar-benar rela meninggalkan ‘investasi’ politik yang telah dibangunnya selama ini? Dua argumen inilah yang membuat penulis meragukan tafsir ucapan prabowo ini bermakna prabowo akan menjadi king maker.
Meksipun realitas politiknya, sebagai sebuah brand politik, Prabowo sulit memenangani kontestasi jika tak menemukan formula tepat terutama menyangkut figur cawapres dan isu strategis untuk penetrasi ke basis-basis pemilih baru di luar yang sudah dibentuknya sejak 2014.
Makna pesan Prabowo
Dalam bacaan komunikasi politik, pernyataan Prabowo lebih tepat dimaknai sebagai strategi komunikasi persuasif ke partai-partai yang potensial menjadi mitra koalisi menantang Jokowi. Prabowo menyatakan jika ada yang lebih baik daripadanya, dia bersedia untuk mendukung yang bersangkutan menjadi capres. Ini pilihan gaya komunikasi yang cukup berbeda dari kebiasaan Prabowo saat berkomunikasi di panggung politik menuju pencapresan.
Jika dilihat dari kebiasaannya, gaya komunikasi politik Prabowo biasanya bauran antara dynamic style dan controlling style. Merujuk ke tipologi gaya komunikasi dari Stewart Tubbs dan Sylvia Moss dalam buku mereka, Human Communication (1994), dynamic style memiliki kecenderungan agresif karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented).
Sementara itu, the controlling style, biasanya sangat ketat mengendalikan kuasa (power). Pilihan gaya komunikasi Prabowo saat beretorika di pertemuan ulama tempo hari lebih memilih equalitarian style (gaya kesetaraan). Pada orang dengan gaya komunikasi ini, biasanya arus verbal dan nonverbalnya selalu mencoba dua arah (two way traffic communication). Terbaca dari pesan Prabowo yang membuka ruang kemungkinan soal figur yang bisa menjadi capres jika lebih baik dari dirinya.
Ada dua makna dari manuver komunikasi Prabowo itu. Pertama, Prabowo sepertinya sedang menguji reaksi partai-partai yang berpotensi menjadi mitranya dalam koalisi penantang Jokowi. Hal itu terkait dengan keseriusan mereka mendukungnya menjadi capres, dan respons serta manuver partai-partai jika diberi peluang menyebut figur di luar dirinya.
Jika diurai substansi pesannya, apa kriteria lebih baik yang Prabowo maksudkan? Jika memang kriterianya ialah modal dasar elektoral, yakni menyangkut elektabilitas, popularitas, dan akseptabilitas, sudah barang tentu Prabowo akan diposisikan tertinggi di antara figur lain di kubu partai-partai penantang Jokowi, baik dari PAN, Gerindra, PKS, maupun Demokrat. Artinya, manuver komunikasi ini digunakan Prabowo untuk menunjukkan kesan diri (self-impression) tidak egois dan mau membuka ruang dialog.
Kedua, strategi persuasi ini digunakan Prabowo untuk merangkul partai-partai agar tidak mengedepankan ego sektoralnya. Dalam negosiasi ini strategi ZOPA (zone of possible agreement) yakni mengajak semua pihak untuk menurunkan proposal utama masing-masing agar bisa duduk bersama dalam memusyawarahkan keputusan strategis paket capres cawapres.
Sebagaimana kita ketahui, pola komunikasi penantang Jokowi masih bersifat acak. Dalam kondisi acak seperti ini, Prabowo tentu harus menghitung cermat setiap strategi pemainan menuju gelanggang. Dalam tulisan Roger B Myerson, Game Theory: Analysis of Conflict (1991), teori permainan merupakan studi tentang pengambilan keputusan strategis.
Dalam perspektif ini, kubu penantang Jokowi mengembangkan strategi campuran (mixed strategy game) yang intinya pemain akan menggunakan beragam varian strategi guna memastikan hasil optimal di tengah realitas kesulitan mereka menjalankan strategi utama. Strategi itulah yang sepertinya sedang dijalankan Gerindra, PKS, Demokrat, juga PAN.
Di tengah ragam kepentingan dan cairnya pola hubungan politik, Prabowo mencoba mengembangkan mutual respect dan mutual benefit dari kepentingan-kepentingan kaku proposal utama partai-partai di luar kubu Jokowi. Manuver komunikasi itu diperlukan agar setiap pihak mau duduk bersama dan melakukan pembahasan atas sejumlah kemungkinan.
Langkah Prabowo itu konteksnya tentu saja komunikasi yang keras dan tegas disampaikan PKS yang posesif menginginkan cawapres berasal dari kader atau representasi keputusan partai mereka. Pun demikian juga dengan kepentingan Demokrat yang masih berikhtiar mengajukan nama AHY sebagai cawapres yang ingin dipaketkan dengan siapa pun capresnya, termasuk dengan Prabowo.
Figur menentukan
Hal lain yang menarik dibaca dari manuver komunikasi figur-figur utama yang berpotensi menantang Jokowi adalah silaturahim antaraktor. Prabowo bersilaturahim ke kediaman SBY di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa (24/7). Selang berapa hari, Zulkifli juga bersilaturahim ke SBY (27/7). Manuver komunikasi SBY itu sempat memantik bacaan tentang siapa yang menjadi center of the game dalam proses pertautan antarkekuatan penantang Jokowi.
Dalam komunikasi, proses silaturahim itu mengandung interaksionisme simbolis. Herbert Blumer mendefinisikan interaksionisme simbolis sebagai proses interaksi dalam membentuk arti atau makna bagi setiap individu. Hal senada juga disampaikan Scott Plunkett yang mendefinisikan interaksionisme simbolis sebagai cara kita belajar menginterpretasi serta memberikan arti atau makna melalui interaksi kita dengan orang lain.
Dalam konteks inilah mengapa SBY dan Prabowo begitu peduli dengan batik warna senada yang digunakan, gesture yang menunjukkan harmoni, para elite kedua partai dalam formasi lengkap. Tentu makna yang ingin ditunjukkan ialah keterbukaan, kehangatan, keinginan untuk bekerja sama dan meminimalkan jarak komunikasi.
Tetapi saat Prabowo dan Zulkifli datang berturut-turut ke kediaman SBY, muncul kesan peran SBY yang dominan di panggung perbincangan partai-partai oposisi. Itulah yang sepertinya dibaca PKS yang rencananya akan berjumpa dengan SBY, tetapi mereka tak mau kalau perjumpaan dilakukan di kediaman SBY seperti dua pertemuan sebelumnya.
PKS yang terkesan belum dilibatkan secara intens dalam konsolidasi kekuatan oposisi memahami betul bahwa komunikasi bukan semata pesan yang diverbalkan, melainkan juga konteks tempat pertemuan diselenggarakan. Hal itu pula yang juga akhirnya dipahami SBY dan Prabowo sehingga menjadwalkan perjumpaan balasan.
Dalam situasi krusial seperti saat ini, dengan waktu untuk lobi dan negosiasi tak lagi tersedia lama, hal strategis yang harus dilakukan dalam komunikasi kekuatan oposisi ialah rembukan bersama dengan melibatkan semua partai.
Tidak penting lagi siapa yang ingin lebih menonjol daripada yang lainnya karena hasil akhir dari manuver komunikasinya ialah menciptakan pemahaman bersama (mutual understanding). Yang mesti diatasi ialah ego sektoral setiap partai karena jika gagal mengatasi itu, akan menyebabkan sulitnya menyatukan agenda bersama.
Koalisi oposisi kerap kali gagal menyatukan kepentingan yang berbeda-beda sehingga jika pun menyatu kerap tak memiliki daya ikat kuat ke basis konstituen mereka.
mediaindonesia.com | Gun Gun Heryanto,
Penulis adalah Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute; Dosen Komunikasi Politik UIN Jakarta
Jokowi tinggal menunggu momentum yang tepat untuk mengumumkan sosok cawapresnya, sambil berhitung peta kekuatan lawan dan sejumlah faktor politik dinamis kontekstual yang mungkin berubah di menit-menit akhir masa pendaftaran.
Di kubu oposisi, manuver justru sedang mengalami titik kulminasi. Ada manuver SBY yang giat membuka jejaring komunikasi dengan ragam pihak, Prabowo yang sedang menguji reaksi para calon mitra koalisi, dan PKS yang posesif dengan calon dari kader mereka. Sekaligus PAN yang giat memosisikan diri sebagai mediator di tengah kebuntuan komunikasi para pihak.
Pernyataan meragukan
Manuver terbaru yang memantik banyak spekulasi tentunya pernyataan Prabowo Subianto dalam acara pertemuan ulama di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Jumat (27/7). Prabowo melakukan manuver komunikasi lewat pernyataan verbalnya. “Saya siap menjadi alat umat dan alat rakyat Indonesia. Tapi kalau saya tidak dibutuhkan dan ada orang lain yang lebih baik, saya pun siap mendukung kepentingan rakyat dan umat. Itu komitmen saya bahwa dengan segala kekuatan saya dan Gerindra.”
Pernyataan Prabowo bisa memunculkan beragam tafsir politis. Antara lain banyak pihak yang mengaitkan pernyataan tersebut dengan kesiapan Prabowo untuk berganti peran dari capres menjadi king maker yang akan mendorong sosok lain menjadi penantang Jokowi.
Benarkah manuver komunikasi Prabowo tersebut mengindikasikan akan ada perubahan komposisi pasangan dengan tiadanya nama Prabowo di daftar utama capres penantang Jokowi? Terlalu prematur untuk menyimpulkan Prabowo tak akan maju ke gelanggang pertarungan Pilpres 2019.
Ada dua alasan mengapa penulis meragukan simpulan Prabowo sudah pasti menjadi king maker. Pertama, kepentingan elektoral Gerindra di pemilu legislatif yang waktunya bersamaan dengan penyelenggaraan pilpres. Sekarang ini, ada tren naiknya perolehan suara Gerindra sebagai dampak coat-tail effect atau efek ekor jas dari pencapresan Prabowo.
Dalam psikologi politik, coat-tail effect maksudnya adalah orang-orang yang sudah sangat terpesona dengan sosok/citra seseorang. Arus besar yang terbaca dari persepsi basis konstituen pemilih Gerindra, mereka tahu, suka, dan bisa menerima serta akan memilih Prabowo sebagai capres mereka.
Singkatnya capres yang dipersepsikan layak menjadi penantang Jokowi oleh basis pemilih Gerindra ialah Prabowo Subianto. Jika Prabowo tidak jadi mencapreskan diri, apakah sosok baru di luar dirinya akan memiliki coat-tail effect setara atau lebih besarkah daripada yang didapat Gerindra dari Prabowo Subianto?
Inilah jawaban mengapa arus utama di internal Gerindra akan tetap ngotot meminta Prabowo Subianto menjadi capres mereka. Jika tidak, bukan tak mungkin suara Gerindra akan stagnan atau bahkan menurun di pemilu legislatif karena kehilangan figur utamanya di panggung utama.
Kedua, nama Prabowo Subianto sejak 2014 telah menjadi ikon penantang Jokowi. Dikalahkan Jokowi dalam kontestasi Pilpres 2014 membentuk polarisasi dukungan di masyarakat. Kelompok pro-Jokowi dan pro-Prabowo terpelihara hingga sekarang. Bahkan di momentum tertentu seperti saat terjadinya Pilkada DKI 2017, polarisasi itu mengkristal lagi dan menghangatkan suasana politik jelang Pilpres 2019.
Prabowo terus memopulerkan diri sekaligus berupaya meneguhkan identitas dirinya selaku penantang. Hasilnya elektabilitas dia terjaga di nomor dua di bawah Jokowi selaku petahana. Pertanyaannya, apakah Prabowo dan Gerindra akan benar-benar rela meninggalkan ‘investasi’ politik yang telah dibangunnya selama ini? Dua argumen inilah yang membuat penulis meragukan tafsir ucapan prabowo ini bermakna prabowo akan menjadi king maker.
Meksipun realitas politiknya, sebagai sebuah brand politik, Prabowo sulit memenangani kontestasi jika tak menemukan formula tepat terutama menyangkut figur cawapres dan isu strategis untuk penetrasi ke basis-basis pemilih baru di luar yang sudah dibentuknya sejak 2014.
Makna pesan Prabowo
Dalam bacaan komunikasi politik, pernyataan Prabowo lebih tepat dimaknai sebagai strategi komunikasi persuasif ke partai-partai yang potensial menjadi mitra koalisi menantang Jokowi. Prabowo menyatakan jika ada yang lebih baik daripadanya, dia bersedia untuk mendukung yang bersangkutan menjadi capres. Ini pilihan gaya komunikasi yang cukup berbeda dari kebiasaan Prabowo saat berkomunikasi di panggung politik menuju pencapresan.
Jika dilihat dari kebiasaannya, gaya komunikasi politik Prabowo biasanya bauran antara dynamic style dan controlling style. Merujuk ke tipologi gaya komunikasi dari Stewart Tubbs dan Sylvia Moss dalam buku mereka, Human Communication (1994), dynamic style memiliki kecenderungan agresif karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented).
Sementara itu, the controlling style, biasanya sangat ketat mengendalikan kuasa (power). Pilihan gaya komunikasi Prabowo saat beretorika di pertemuan ulama tempo hari lebih memilih equalitarian style (gaya kesetaraan). Pada orang dengan gaya komunikasi ini, biasanya arus verbal dan nonverbalnya selalu mencoba dua arah (two way traffic communication). Terbaca dari pesan Prabowo yang membuka ruang kemungkinan soal figur yang bisa menjadi capres jika lebih baik dari dirinya.
Ada dua makna dari manuver komunikasi Prabowo itu. Pertama, Prabowo sepertinya sedang menguji reaksi partai-partai yang berpotensi menjadi mitranya dalam koalisi penantang Jokowi. Hal itu terkait dengan keseriusan mereka mendukungnya menjadi capres, dan respons serta manuver partai-partai jika diberi peluang menyebut figur di luar dirinya.
Jika diurai substansi pesannya, apa kriteria lebih baik yang Prabowo maksudkan? Jika memang kriterianya ialah modal dasar elektoral, yakni menyangkut elektabilitas, popularitas, dan akseptabilitas, sudah barang tentu Prabowo akan diposisikan tertinggi di antara figur lain di kubu partai-partai penantang Jokowi, baik dari PAN, Gerindra, PKS, maupun Demokrat. Artinya, manuver komunikasi ini digunakan Prabowo untuk menunjukkan kesan diri (self-impression) tidak egois dan mau membuka ruang dialog.
Kedua, strategi persuasi ini digunakan Prabowo untuk merangkul partai-partai agar tidak mengedepankan ego sektoralnya. Dalam negosiasi ini strategi ZOPA (zone of possible agreement) yakni mengajak semua pihak untuk menurunkan proposal utama masing-masing agar bisa duduk bersama dalam memusyawarahkan keputusan strategis paket capres cawapres.
Sebagaimana kita ketahui, pola komunikasi penantang Jokowi masih bersifat acak. Dalam kondisi acak seperti ini, Prabowo tentu harus menghitung cermat setiap strategi pemainan menuju gelanggang. Dalam tulisan Roger B Myerson, Game Theory: Analysis of Conflict (1991), teori permainan merupakan studi tentang pengambilan keputusan strategis.
Dalam perspektif ini, kubu penantang Jokowi mengembangkan strategi campuran (mixed strategy game) yang intinya pemain akan menggunakan beragam varian strategi guna memastikan hasil optimal di tengah realitas kesulitan mereka menjalankan strategi utama. Strategi itulah yang sepertinya sedang dijalankan Gerindra, PKS, Demokrat, juga PAN.
Di tengah ragam kepentingan dan cairnya pola hubungan politik, Prabowo mencoba mengembangkan mutual respect dan mutual benefit dari kepentingan-kepentingan kaku proposal utama partai-partai di luar kubu Jokowi. Manuver komunikasi itu diperlukan agar setiap pihak mau duduk bersama dan melakukan pembahasan atas sejumlah kemungkinan.
Langkah Prabowo itu konteksnya tentu saja komunikasi yang keras dan tegas disampaikan PKS yang posesif menginginkan cawapres berasal dari kader atau representasi keputusan partai mereka. Pun demikian juga dengan kepentingan Demokrat yang masih berikhtiar mengajukan nama AHY sebagai cawapres yang ingin dipaketkan dengan siapa pun capresnya, termasuk dengan Prabowo.
Figur menentukan
Hal lain yang menarik dibaca dari manuver komunikasi figur-figur utama yang berpotensi menantang Jokowi adalah silaturahim antaraktor. Prabowo bersilaturahim ke kediaman SBY di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa (24/7). Selang berapa hari, Zulkifli juga bersilaturahim ke SBY (27/7). Manuver komunikasi SBY itu sempat memantik bacaan tentang siapa yang menjadi center of the game dalam proses pertautan antarkekuatan penantang Jokowi.
Dalam komunikasi, proses silaturahim itu mengandung interaksionisme simbolis. Herbert Blumer mendefinisikan interaksionisme simbolis sebagai proses interaksi dalam membentuk arti atau makna bagi setiap individu. Hal senada juga disampaikan Scott Plunkett yang mendefinisikan interaksionisme simbolis sebagai cara kita belajar menginterpretasi serta memberikan arti atau makna melalui interaksi kita dengan orang lain.
Dalam konteks inilah mengapa SBY dan Prabowo begitu peduli dengan batik warna senada yang digunakan, gesture yang menunjukkan harmoni, para elite kedua partai dalam formasi lengkap. Tentu makna yang ingin ditunjukkan ialah keterbukaan, kehangatan, keinginan untuk bekerja sama dan meminimalkan jarak komunikasi.
Tetapi saat Prabowo dan Zulkifli datang berturut-turut ke kediaman SBY, muncul kesan peran SBY yang dominan di panggung perbincangan partai-partai oposisi. Itulah yang sepertinya dibaca PKS yang rencananya akan berjumpa dengan SBY, tetapi mereka tak mau kalau perjumpaan dilakukan di kediaman SBY seperti dua pertemuan sebelumnya.
PKS yang terkesan belum dilibatkan secara intens dalam konsolidasi kekuatan oposisi memahami betul bahwa komunikasi bukan semata pesan yang diverbalkan, melainkan juga konteks tempat pertemuan diselenggarakan. Hal itu pula yang juga akhirnya dipahami SBY dan Prabowo sehingga menjadwalkan perjumpaan balasan.
Dalam situasi krusial seperti saat ini, dengan waktu untuk lobi dan negosiasi tak lagi tersedia lama, hal strategis yang harus dilakukan dalam komunikasi kekuatan oposisi ialah rembukan bersama dengan melibatkan semua partai.
Tidak penting lagi siapa yang ingin lebih menonjol daripada yang lainnya karena hasil akhir dari manuver komunikasinya ialah menciptakan pemahaman bersama (mutual understanding). Yang mesti diatasi ialah ego sektoral setiap partai karena jika gagal mengatasi itu, akan menyebabkan sulitnya menyatukan agenda bersama.
Koalisi oposisi kerap kali gagal menyatukan kepentingan yang berbeda-beda sehingga jika pun menyatu kerap tak memiliki daya ikat kuat ke basis konstituen mereka.
mediaindonesia.com | Gun Gun Heryanto,
Penulis adalah Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute; Dosen Komunikasi Politik UIN Jakarta
BUKU 1 DAN 2 MATEMATIKA WAJIB KELAS X REVISI 2018
PERANGKAT PEMBELAJARAN LENGKAP DAN TERBARU KELAS X / 10 ( SEPULUH )
MATEMATIKA WAJIB
Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 ini perlu diketahui oleh guru, karena perangkat pembelajaran merupakan bukti fisik yang harus dimiliki oleh guru dalam mengajar. Perangkat pembelajaran wajib dimiliki oleh guru, karena mengajar tanpa menggunakan perangkat pembelajaran mengakibatkan guru tidak memiliki arah dan pedoman pembelajaran yang jelas. Perangkat pembelajaran berfungsi sebagai rambu-rambu bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. Secara spesifik, fungsi perangkat pembelajaran sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman pembelajaran bagi guru
2. Sebagai tolok ukur kebehasilan pembelajaran di kelas
3. Sebagai media untuk meningkatkan profesionalisme guru
4. Sebagai alat untuk memudahkan guru dalam memfasilitasi pembelajaran Perangkat pembelajaran biasanya dibuat pada awal tahun pembelajaran setelah ada kesepakatan dari dewan guru terkait komponen-komponen yang akan disusun. Kelengkapan perangkat pembelajaran antara lain meliputi:
1. Silabus
2. Rincian Minggu Efektif
3. Program semester
4. Program tahunan
5. Pemetaan KI/KD
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
7. Kalender Pendidikan
8. Alat Evaluasi Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, indikator, penilaian (bentuk, jenis, dan contoh alat evaluasi), alokasi waktu, dan sumber belajar. Bagi Anda yang menginginkannya untuk kelengkapan penyusunan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 dapat mengunduh filenya di bawah ini. Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2018 Kelas X 10 (Sepuluh) Download
1. Sebagai pedoman pembelajaran bagi guru
2. Sebagai tolok ukur kebehasilan pembelajaran di kelas
3. Sebagai media untuk meningkatkan profesionalisme guru
4. Sebagai alat untuk memudahkan guru dalam memfasilitasi pembelajaran Perangkat pembelajaran biasanya dibuat pada awal tahun pembelajaran setelah ada kesepakatan dari dewan guru terkait komponen-komponen yang akan disusun. Kelengkapan perangkat pembelajaran antara lain meliputi:
1. Silabus
2. Rincian Minggu Efektif
3. Program semester
4. Program tahunan
5. Pemetaan KI/KD
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
7. Kalender Pendidikan
8. Alat Evaluasi Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, indikator, penilaian (bentuk, jenis, dan contoh alat evaluasi), alokasi waktu, dan sumber belajar. Bagi Anda yang menginginkannya untuk kelengkapan penyusunan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 dapat mengunduh filenya di bawah ini. Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2018 Kelas X 10 (Sepuluh) Download
RPP MATEMATIKA PEMINATAN REVISI 2018
PERANGKAT PEMBELAJARAN LENGKAP DAN TERBARU KELAS X / 10 ( SEPULUH )
Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2018 Kelas X 10 (Sepuluh) Download
MATEMATIKA PEMINATAN Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 ini perlu diketahui oleh guru, karena perangkat pembelajaran merupakan bukti fisik yang harus dimiliki oleh guru dalam mengajar. Perangkat pembelajaran wajib dimiliki oleh guru, karena mengajar tanpa menggunakan perangkat pembelajaran mengakibatkan guru tidak memiliki arah dan pedoman pembelajaran yang jelas. Perangkat pembelajaran berfungsi sebagai rambu-rambu bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. Secara spesifik, fungsi perangkat pembelajaran sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman pembelajaran bagi guru
2. Sebagai tolok ukur kebehasilan pembelajaran di kelas
3. Sebagai media untuk meningkatkan profesionalisme guru
4. Sebagai alat untuk memudahkan guru dalam memfasilitasi pembelajaran Perangkat pembelajaran biasanya dibuat pada awal tahun pembelajaran setelah ada kesepakatan dari dewan guru terkait komponen-komponen yang akan disusun. Kelengkapan perangkat pembelajaran antara lain meliputi:
1. Silabus
1. Silabus
2. Rincian Minggu Efektif
3. Program semester
4. Program tahunan
5. Pemetaan KI/KD
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
7. Kalender Pendidikan
8. Alat Evaluasi Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, indikator, penilaian (bentuk, jenis, dan contoh alat evaluasi), alokasi waktu, dan sumber belajar. Bagi Anda yang menginginkannya untuk kelengkapan penyusunan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 dapat mengunduh filenya di bawah ini.
Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2018 Kelas X 10 (Sepuluh) Download
RPP BIOLOGI KELAS X REVISI 2018
PERANGKAT PEMBELAJARAN LENGKAP DAN TERBARU KELAS X / 10 ( SEPULUH )
BIOLOGI Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 ini perlu diketahui oleh guru, karena perangkat pembelajaran merupakan bukti fisik yang harus dimiliki oleh guru dalam mengajar. Perangkat pembelajaran wajib dimiliki oleh guru, karena mengajar tanpa menggunakan perangkat pembelajaran mengakibatkan guru tidak memiliki arah dan pedoman pembelajaran yang jelas. Perangkat pembelajaran berfungsi sebagai rambu-rambu bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. Secara spesifik, fungsi perangkat pembelajaran sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman pembelajaran bagi guru
2. Sebagai tolok ukur kebehasilan pembelajaran di kelas
3. Sebagai media untuk meningkatkan profesionalisme guru
4. Sebagai alat untuk memudahkan guru dalam memfasilitasi pembelajaran Perangkat pembelajaran biasanya dibuat pada awal tahun pembelajaran setelah ada kesepakatan dari dewan guru terkait komponen-komponen yang akan disusun. Kelengkapan perangkat pembelajaran antara lain meliputi: 1. Silabus
2. Rincian Minggu Efektif
3. Program semester
4. Program tahunan
5. Pemetaan KI/KD
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
7. Kalender Pendidikan
8. Alat Evaluasi Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, indikator, penilaian (bentuk, jenis, dan contoh alat evaluasi), alokasi waktu, dan sumber belajar. Bagi Anda yang menginginkannya untuk kelengkapan penyusunan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 dapat mengunduh filenya di bawah ini. Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2018 Kelas X 10 (Sepuluh) Download
RPP KURIKULUM 2013 REVISI 2018 KELAS X/10 ( SEPULUH ) FISIKA
PERANGKAT PEMBELAJARAN LENGKAP DAN TERBARU KELAS X / 10 ( SEPULUH ) FISIKA
Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 201 ini perlu diketahui oleh guru, karena perangkat pembelajaran merupakan bukti fisik yang harus dimiliki oleh guru dalam mengajar. Perangkat pembelajaran wajib dimiliki oleh guru, karena mengajar tanpa menggunakan perangkat pembelajaran mengakibatkan guru tidak memiliki arah dan pedoman pembelajaran yang jelas. Perangkat pembelajaran berfungsi sebagai rambu-rambu bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. Secara spesifik, fungsi perangkat pembelajaran sebagai berikut: 1. Sebagai pedoman pembelajaran bagi guru 2. Sebagai tolok ukur kebehasilan pembelajaran di kelas 3. Sebagai media untuk meningkatkan profesionalisme guru 4. Sebagai alat untuk memudahkan guru dalam memfasilitasi pembelajaran Perangkat pembelajaran biasanya dibuat pada awal tahun pembelajaran setelah ada kesepakatan dari dewan guru terkait komponen-komponen yang akan disusun. Kelengkapan perangkat pembelajaran antara lain meliputi: 1. Silabus 2. Rincian Minggu Efektif 3. Program semester 4. Program tahunan 5. Pemetaan KI/KD 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 7. Kalender Pendidikan 8. Alat Evaluasi Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, indikator, penilaian (bentuk, jenis, dan contoh alat evaluasi), alokasi waktu, dan sumber belajar. Bagi Anda yang menginginkannya untuk kelengkapan penyusunan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 dapat mengunduh filenya di bawah ini. Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 Fisika Kelas X 10 (Sepuluh) Download
RPP KURIKULUM 2013 REVISI 2018 SOSIOLOGI
PERANGKAT PEMBELAJARAN LENGKAP DAN TERBARU KELAS X / 10 ( SEPULUH ) SOSIOLOGI
Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 201 ini perlu diketahui oleh guru, karena perangkat pembelajaran merupakan bukti fisik yang harus dimiliki oleh guru dalam mengajar. Perangkat pembelajaran wajib dimiliki oleh guru, karena mengajar tanpa menggunakan perangkat pembelajaran mengakibatkan guru tidak memiliki arah dan pedoman pembelajaran yang jelas. Perangkat pembelajaran berfungsi sebagai rambu-rambu bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. Secara spesifik, fungsi perangkat pembelajaran sebagai berikut: 1. Sebagai pedoman pembelajaran bagi guru 2. Sebagai tolok ukur kebehasilan pembelajaran di kelas 3. Sebagai media untuk meningkatkan profesionalisme guru 4. Sebagai alat untuk memudahkan guru dalam memfasilitasi pembelajaran Perangkat pembelajaran biasanya dibuat pada awal tahun pembelajaran setelah ada kesepakatan dari dewan guru terkait komponen-komponen yang akan disusun. Kelengkapan perangkat pembelajaran antara lain meliputi: 1. Silabus 2. Rincian Minggu Efektif 3. Program semester 4. Program tahunan 5. Pemetaan KI/KD 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 7. Kalender Pendidikan 8. Alat Evaluasi Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, indikator, penilaian (bentuk, jenis, dan contoh alat evaluasi), alokasi waktu, dan sumber belajar. Bagi Anda yang menginginkannya untuk kelengkapan penyusunan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 dapat mengunduh filenya di bawah ini.
RPP KURIKULUM 2013 REVISI 2018 KELAS X/10 ( SEPULUH ) EKONOMI
PERANGKAT PEMBELAJARAN LENGKAP DAN TERBARU KELAS X / 10 ( SEPULUH ) EKONOMI
Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 201 ini perlu diketahui oleh guru, karena perangkat pembelajaran merupakan bukti fisik yang harus dimiliki oleh guru dalam mengajar. Perangkat pembelajaran wajib dimiliki oleh guru, karena mengajar tanpa menggunakan perangkat pembelajaran mengakibatkan guru tidak memiliki arah dan pedoman pembelajaran yang jelas. Perangkat pembelajaran berfungsi sebagai rambu-rambu bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. Secara spesifik, fungsi perangkat pembelajaran sebagai berikut: 1. Sebagai pedoman pembelajaran bagi guru 2. Sebagai tolok ukur kebehasilan pembelajaran di kelas 3. Sebagai media untuk meningkatkan profesionalisme guru 4. Sebagai alat untuk memudahkan guru dalam memfasilitasi pembelajaran Perangkat pembelajaran biasanya dibuat pada awal tahun pembelajaran setelah ada kesepakatan dari dewan guru terkait komponen-komponen yang akan disusun. Kelengkapan perangkat pembelajaran antara lain meliputi: 1. Silabus 2. Rincian Minggu Efektif 3. Program semester 4. Program tahunan 5. Pemetaan KI/KD 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 7. Kalender Pendidikan 8. Alat Evaluasi Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, indikator, penilaian (bentuk, jenis, dan contoh alat evaluasi), alokasi waktu, dan sumber belajar. Bagi Anda yang menginginkannya untuk kelengkapan penyusunan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 dapat mengunduh filenya di bawah ini. Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 Ekonomi Kelas X 10 (Sepuluh) Download
RPP KURIKULUM 2013 REVISI 2018 KELAS X/10 ( SEPULUH ) GEOGRAFI
PERANGKAT PEMBELAJARAN LENGKAP DAN TERBARU KELAS X / 10 ( SEPULUH ) GEOGRAFI
Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 201 ini perlu diketahui oleh guru, karena perangkat pembelajaran merupakan bukti fisik yang harus dimiliki oleh guru dalam mengajar. Perangkat pembelajaran wajib dimiliki oleh guru, karena mengajar tanpa menggunakan perangkat pembelajaran mengakibatkan guru tidak memiliki arah dan pedoman pembelajaran yang jelas. Perangkat pembelajaran berfungsi sebagai rambu-rambu bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. Secara spesifik, fungsi perangkat pembelajaran sebagai berikut: 1. Sebagai pedoman pembelajaran bagi guru 2. Sebagai tolok ukur kebehasilan pembelajaran di kelas 3. Sebagai media untuk meningkatkan profesionalisme guru Download
4. Sebagai alat untuk memudahkan guru dalam memfasilitasi pembelajaran Perangkat pembelajaran biasanya dibuat pada awal tahun pembelajaran setelah ada kesepakatan dari dewan guru terkait komponen-komponen yang akan disusun. Kelengkapan perangkat pembelajaran antara lain meliputi: 1. Silabus 2. Rincian Minggu Efektif 3. Program semester 4. Program tahunan 5. Pemetaan KI/KD 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 7. Kalender Pendidikan 8. Alat Evaluasi Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, indikator, penilaian (bentuk, jenis, dan contoh alat evaluasi), alokasi waktu, dan sumber belajar. Bagi Anda yang menginginkannya untuk kelengkapan penyusunan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 dapat mengunduh filenya di bawah ini. Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 Geografi Kelas X 10 (Sepuluh) RPP KURIKULUM 2013 REVISI 2018 KELAS X/10 ( SEPULUH ) KIMIA
PERANGKAT PEMBELAJARAN LENGKAP DAN TERBARU KELAS X / 10 ( SEPULUH ) KIMIA
Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 201 ini perlu diketahui oleh guru, karena perangkat pembelajaran merupakan bukti fisik yang harus dimiliki oleh guru dalam mengajar. Perangkat pembelajaran wajib dimiliki oleh guru, karena mengajar tanpa menggunakan perangkat pembelajaran mengakibatkan guru tidak memiliki arah dan pedoman pembelajaran yang jelas. Perangkat pembelajaran berfungsi sebagai rambu-rambu bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. Secara spesifik, fungsi perangkat pembelajaran sebagai berikut: 1. Sebagai pedoman pembelajaran bagi guru 2. Sebagai tolok ukur kebehasilan pembelajaran di kelas 3. Sebagai media untuk meningkatkan profesionalisme guru 4. Sebagai alat untuk memudahkan guru dalam memfasilitasi pembelajaran Perangkat pembelajaran biasanya dibuat pada awal tahun pembelajaran setelah ada kesepakatan dari dewan guru terkait komponen-komponen yang akan disusun. Kelengkapan perangkat pembelajaran antara lain meliputi: 1. Silabus 2. Rincian Minggu Efektif 3. Program semester 4. Program tahunan 5. Pemetaan KI/KD 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 7. Kalender Pendidikan 8. Alat Evaluasi Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, indikator, penilaian (bentuk, jenis, dan contoh alat evaluasi), alokasi waktu, dan sumber belajar. Bagi Anda yang menginginkannya untuk kelengkapan penyusunan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 dapat mengunduh filenya di bawah ini. Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 KIMIA Kelas X 10 (Sepuluh) Download
RPP KURIKULUM 2013 REVISI 2018 KELAS X/10 ( SEPULUH ) BAHASA INGGRIS
PERANGKAT PEMBELAJARAN LENGKAP DAN TERBARU KELAS X / 10 ( SEPULUH ) MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS
Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 201 ini perlu diketahui oleh guru, karena perangkat pembelajaran merupakan bukti fisik yang harus dimiliki oleh guru dalam mengajar. Perangkat pembelajaran wajib dimiliki oleh guru, karena mengajar tanpa menggunakan perangkat pembelajaran mengakibatkan guru tidak memiliki arah dan pedoman pembelajaran yang jelas. Perangkat pembelajaran berfungsi sebagai rambu-rambu bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. Secara spesifik, fungsi perangkat pembelajaran sebagai berikut: Download
1. Sebagai pedoman pembelajaran bagi guru 2. Sebagai tolok ukur kebehasilan pembelajaran di kelas 3. Sebagai media untuk meningkatkan profesionalisme guru 4. Sebagai alat untuk memudahkan guru dalam memfasilitasi pembelajaran Perangkat pembelajaran biasanya dibuat pada awal tahun pembelajaran setelah ada kesepakatan dari dewan guru terkait komponen-komponen yang akan disusun. Kelengkapan perangkat pembelajaran antara lain meliputi: 1. Silabus 2. Rincian Minggu Efektif 3. Program semester 4. Program tahunan 5. Pemetaan KI/KD 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 7. Kalender Pendidikan 8. Alat Evaluasi Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, indikator, penilaian (bentuk, jenis, dan contoh alat evaluasi), alokasi waktu, dan sumber belajar. Bagi Anda yang menginginkannya untuk kelengkapan penyusunan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 dapat mengunduh filenya di bawah ini. Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 Bahasa Inggris Kelas X 10 (Sepuluh) RPP KURIKULUM 2013 REVISI 2018 KELAS X/10 ( SEPULUH ) SEJARAH INDONESIA
PERANGKAT PEMBELAJARAN LENGKAP DAN TERBARU KELAS X / 10 ( SEPULUH ) SEJARAH INDONESIA
Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 201 ini perlu diketahui oleh guru, karena perangkat pembelajaran merupakan bukti fisik yang harus dimiliki oleh guru dalam mengajar. Perangkat pembelajaran wajib dimiliki oleh guru, karena mengajar tanpa menggunakan perangkat pembelajaran mengakibatkan guru tidak memiliki arah dan pedoman pembelajaran yang jelas. Perangkat pembelajaran berfungsi sebagai rambu-rambu bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. Secara spesifik, fungsi perangkat pembelajaran sebagai berikut: 1. Sebagai pedoman pembelajaran bagi guru 2. Sebagai tolok ukur kebehasilan pembelajaran di kelas 3. Sebagai media untuk meningkatkan profesionalisme guru 4. Sebagai alat untuk memudahkan guru dalam memfasilitasi pembelajaran Perangkat pembelajaran biasanya dibuat pada awal tahun pembelajaran setelah ada kesepakatan dari dewan guru terkait komponen-komponen yang akan disusun. Kelengkapan perangkat pembelajaran antara lain meliputi: 1. Silabus 2. Rincian Minggu Efektif 3. Program semester 4. Program tahunan 5. Pemetaan KI/KD 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 7. Kalender Pendidikan 8. Alat Evaluasi Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, indikator, penilaian (bentuk, jenis, dan contoh alat evaluasi), alokasi waktu, dan sumber belajar. Bagi Anda yang menginginkannya untuk kelengkapan penyusunan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 dapat mengunduh filenya di bawah ini. Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 Sejarah indonesia Kelas X 10 (Sepuluh) Download
RPP KURIKULUM 2013 REVISI 2018 KELAS X/10 ( SEPULUH ) BAHASA INDONESIA
PERANGKAT PEMBELAJARAN LENGKAP DAN TERBARU KELAS X / 10 ( SEPULUH ) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 201 ini perlu diketahui oleh guru, karena perangkat pembelajaran merupakan bukti fisik yang harus dimiliki oleh guru dalam mengajar. Perangkat pembelajaran wajib dimiliki oleh guru, karena mengajar tanpa menggunakan perangkat pembelajaran mengakibatkan guru tidak memiliki arah dan pedoman pembelajaran yang jelas. Perangkat pembelajaran berfungsi sebagai rambu-rambu bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. Secara spesifik, fungsi perangkat pembelajaran sebagai berikut: 1. Sebagai pedoman pembelajaran bagi guru 2. Sebagai tolok ukur kebehasilan pembelajaran di kelas 3. Sebagai media untuk meningkatkan profesionalisme guru 4. Sebagai alat untuk memudahkan guru dalam memfasilitasi pembelajaran Perangkat pembelajaran biasanya dibuat pada awal tahun pembelajaran setelah ada kesepakatan dari dewan guru terkait komponen-komponen yang akan disusun. Kelengkapan perangkat pembelajaran antara lain meliputi: 1. Silabus 2. Rincian Minggu Efektif 3. Program semester 4. Program tahunan 5. Pemetaan KI/KD 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 7. Kalender Pendidikan 8. Alat Evaluasi Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, indikator, penilaian (bentuk, jenis, dan contoh alat evaluasi), alokasi waktu, dan sumber belajar. Bagi Anda yang menginginkannya untuk kelengkapan penyusunan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 dapat mengunduh filenya di bawah ini. Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 Bahasa Indonesia Kelas X 10 (Sepuluh) Download
RPP KURIKULUM 2013 REVISI 2018 KELAS X/10 ( SEPULUH ) PPKN
PERANGKAT PEMBELAJARAN LENGKAP DAN TERBARU KELAS X / 10 ( SEPULUH ) Mata Pelajaran PPKN
Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 201 ini perlu diketahui oleh guru, karena perangkat pembelajaran merupakan bukti fisik yang harus dimiliki oleh guru dalam mengajar. Perangkat pembelajaran wajib dimiliki oleh guru, karena mengajar tanpa menggunakan perangkat pembelajaran mengakibatkan guru tidak memiliki arah dan pedoman pembelajaran yang jelas. Perangkat pembelajaran berfungsi sebagai rambu-rambu bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. Secara spesifik, fungsi perangkat pembelajaran sebagai berikut: 1. Sebagai pedoman pembelajaran bagi guru 2. Sebagai tolok ukur kebehasilan pembelajaran di kelas 3. Sebagai media untuk meningkatkan profesionalisme guru 4. Sebagai alat untuk memudahkan guru dalam memfasilitasi pembelajaran Perangkat pembelajaran biasanya dibuat pada awal tahun pembelajaran setelah ada kesepakatan dari dewan guru terkait komponen-komponen yang akan disusun. Kelengkapan perangkat pembelajaran antara lain meliputi: 1. Silabus 2. Rincian Minggu Efektif 3. Program semester 4. Program tahunan 5. Pemetaan KI/KD 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 7. Kalender Pendidikan 8. Alat Evaluasi Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, indikator, penilaian (bentuk, jenis, dan contoh alat evaluasi), alokasi waktu, dan sumber belajar. Bagi Anda yang menginginkannya untuk kelengkapan penyusunan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 dapat mengunduh filenya di bawah ini. Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 PPKN Kelas X 10 (Sepuluh) Download
RPP KELAS X KURIKULUM 2013 REVISI 2018
PERANGKAT PEMBELAJARAN LENGKAP DAN TERBARU KELAS X / 10 ( SEPULUH )
Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 ini perlu diketahui oleh guru, karena perangkat pembelajaran merupakan bukti fisik yang harus dimiliki oleh guru dalam mengajar. Perangkat pembelajaran wajib dimiliki oleh guru, karena mengajar tanpa menggunakan perangkat pembelajaran mengakibatkan guru tidak memiliki arah dan pedoman pembelajaran yang jelas. Perangkat pembelajaran berfungsi sebagai rambu-rambu bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. Secara spesifik, fungsi perangkat pembelajaran sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman pembelajaran bagi guru
2. Sebagai tolok ukur kebehasilan pembelajaran di kelas
3. Sebagai media untuk meningkatkan profesionalisme guru
4. Sebagai alat untuk memudahkan guru dalam memfasilitasi pembelajaran Perangkat pembelajaran biasanya dibuat pada awal tahun pembelajaran setelah ada kesepakatan dari dewan guru terkait komponen-komponen yang akan disusun.
Kelengkapan perangkat pembelajaran antara lain meliputi:
1. Silabus
2. Rincian Minggu Efektif
3. Program semester
4. Program tahunan
5. Pemetaan KI/KD
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
7. Kalender Pendidikan
8. Alat Evaluasi Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, indikator, penilaian (bentuk, jenis, dan contoh alat evaluasi), alokasi waktu, dan sumber belajar.
Bagi Anda yang menginginkannya untuk kelengkapan penyusunan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Lengkap dan Terbaru Tahun 2018 dapat mengunduh filenya di bawah ini.
Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 PPKN Kelas X 10 (Sepuluh) Download
Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 Bahasa Indonesia Kelas X 10 (Sepuluh) Download
Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 Sejarah indonesia Kelas X 10 (Sepuluh) Download
Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 Bahasa Inggris Kelas X 10 (Sepuluh) Download
Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 KIMIA Kelas X 10 (Sepuluh) Download
Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 Geografi Kelas X 10 (Sepuluh) Download
Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 Ekonomi Kelas X 10 (Sepuluh) Download
Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 Fisika Kelas X 10 (Sepuluh) Download
Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 Sosiologi Kelas X 10 (Sepuluh) Download
Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 Biologi Kelas X 10 (Sepuluh) Download
Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 PPKN Kelas X 10 (Sepuluh) Download
Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 PPKN Kelas X 10 (Sepuluh) Download
Perangkat Pembelajaran Buku 1 dan Buku 2 RPP Silabus dan Lain-lain Kurikulum 2013 Revisi 2017 PPKN Kelas X 10 (Sepuluh) Download
Yang Harus Dilakukan di Simpatika Tiap Akhir dan Awal Bulan
Ada beberapa hal yang wajib dilakukan oleh PTK dan Kepala Madrasah atau Operator Madrasah setiap akhir dan awal bulan di layanan Simpatika. Hal ini seiring dengan penerapan penyederhanaan proses pemberkasan TPG madrasah melalui layanan Simpatika. Pekerjaan PTK dan Kepala Madrasah atau Operator yang semula hanya dilakukan persemester, kini ada beberapa hal yang harus dilakukan setiap bulan, tepatnya setiap akhir dan awal bulan.
Kelalaian oleh PTK dan Kepala Madrasah atau Operator Simpatika pada hal ini bisa berakibat fatal. Yakni, tidak layaknya seorang guru dalam mendapatkan tunjangan profesi guru.
Yang pertama adalah pengecekan Absensi Guru (S35) yang harus dilakukan di setiap akhir bulan yang dilakukan oleh Kepala Madrasah atau Operator Madrasah. Kedua adalah mengecek dan mencetak Surat Keputusan Analisa Kelayakan Penerima Tunjangan (SKAKPT) atau S36d.
Absensi Guru seharusnya diisi setiap hari oleh Kepala Madrasah atau Operator Madrasah yang ditugaskan oleh Kepala. Apakah seorang guru di madrasah tersebut hadir, ijin, sakit, datang terlambat, ataukah alpa tidak hadir.
Ribet kedengarannya.
Tapi jangan khawatir. Sistem akan secara otomatis mengisi seorang guru hadir setiap hari. Kepala Madrasah cukup melakukan perubahan (mengedit) jika terdapat guru yang tidak hadir entah dengan ijin, atau karena sakit dan alpa. (UPDATE: Mulai 1 Agustus 2018, sistem secara default mengisi absensi guru dengan "Alpa/Tidak Hadir").
Enaknya lagi, pengeditan tidak harus dilakukan pada hari "H" alias dapat dilakukan hingga akhir bulan untuk hari-hari dalam bulan tersebut.
Sehingga untuk melakukan pengisian dan pengecekan absensi guru, Kepala Madrasah atau Operator Madrasah cukup, paling tidak, melakukannya di akhir setiap bulan. Melakukan pengeditan hanya pada guru-guru yang tidak hadir pada hari-hari tertentu.
Pada akhir bulan juga, seorang Kepala Madrasah atau Operator Madrasah dapat melakukan pencetakan S35 atau Hasil Rekapitulasi Bulanan Kehadiran Guru. Form S35 ini biasanya dibutuhkan sebagai salah satu berkas syarat pencairan tunjangan profesi guru. Jumlah ketidakhadiran seorang guru dalam absensi guru ini secara otomatis akan terisi di form S36d (SKAKPT).
Menu Absensi Guru dapat diakses dengan cara:
Beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan pengisian dan pencetakan Absensi Guru (S35), antara lain:
Mulai 1 Agustus 2018, default isian absensi kehadiran guru di simpatika mengalami perubahan. Yang semula secara otomatis sistem akan mengisi seorang guru hadir, kini berubah, semua guru tertulis tidak hadir. Karena itu, Kepala Madrasah atau Operator Madrasah perlu melakukan pengeditan (pengisian) absensi guru ini.
Pengeditan absensi kehadiran dapat dilakukan setiap hari, tepat pada hari itu, ataupun pada hari-hari sesudahnya. Dengan catatan, pengeditan dilakukan sebelum berganti bulan.
Satu lagi yang harus dilakukan bulanan adalah Cetak S36c (bagi guru PNS) dan S36d (bagi guru Non-PNS). Keduanya adalah Surat Keputusan Analisa Kelayakan Penerima Tunjangan (SKAKPT).
Hal-hal yang harus dilakukan di Simpatika setiap bulan, baik oleh PTK, Kepala Madrasah, maupun oleh Operator Madrasah ini semoga dapat menjadi pedoman bagi guru madrasah dalam ber-simpatika.
Kelalaian oleh PTK dan Kepala Madrasah atau Operator Simpatika pada hal ini bisa berakibat fatal. Yakni, tidak layaknya seorang guru dalam mendapatkan tunjangan profesi guru.
Yang pertama adalah pengecekan Absensi Guru (S35) yang harus dilakukan di setiap akhir bulan yang dilakukan oleh Kepala Madrasah atau Operator Madrasah. Kedua adalah mengecek dan mencetak Surat Keputusan Analisa Kelayakan Penerima Tunjangan (SKAKPT) atau S36d.
1. Pengisian dan Cetak Absensi Guru (S35)
Absensi Guru seharusnya diisi setiap hari oleh Kepala Madrasah atau Operator Madrasah yang ditugaskan oleh Kepala. Apakah seorang guru di madrasah tersebut hadir, ijin, sakit, datang terlambat, ataukah alpa tidak hadir.
Ribet kedengarannya.
Tapi jangan khawatir. Sistem akan secara otomatis mengisi seorang guru hadir setiap hari. Kepala Madrasah cukup melakukan perubahan (mengedit) jika terdapat guru yang tidak hadir entah dengan ijin, atau karena sakit dan alpa. (UPDATE: Mulai 1 Agustus 2018, sistem secara default mengisi absensi guru dengan "Alpa/Tidak Hadir").
Enaknya lagi, pengeditan tidak harus dilakukan pada hari "H" alias dapat dilakukan hingga akhir bulan untuk hari-hari dalam bulan tersebut.
Sehingga untuk melakukan pengisian dan pengecekan absensi guru, Kepala Madrasah atau Operator Madrasah cukup, paling tidak, melakukannya di akhir setiap bulan. Melakukan pengeditan hanya pada guru-guru yang tidak hadir pada hari-hari tertentu.
Pada akhir bulan juga, seorang Kepala Madrasah atau Operator Madrasah dapat melakukan pencetakan S35 atau Hasil Rekapitulasi Bulanan Kehadiran Guru. Form S35 ini biasanya dibutuhkan sebagai salah satu berkas syarat pencairan tunjangan profesi guru. Jumlah ketidakhadiran seorang guru dalam absensi guru ini secara otomatis akan terisi di form S36d (SKAKPT).
Menu Absensi Guru dapat diakses dengan cara:
- Kepala Madrasah atau Operator Madrasah login ke layanan Simpatika
- Pada dasbor layanan, pilih layanan "Madrasah"
- Klik menu "Pendidik & Tenaga Kependidikan"
- Klik submenu "Absensi"
- Klik submenu "Lihat Absensi - Absensi Guru"
- Untuk memilih hari dan tanggal yang diinginkan klik tombol panah kanan dan kiri atau gambar kalender
- Untuk mengedit kehadiran, pilih tanggal (sebagai nomor 6 di atas) lalu klik tombol panah ke bawah di ujung kanan nama guru yang bersangkutan.
- Untuk mencetak S35, klik tombol "Cetak S35"
Beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan pengisian dan pencetakan Absensi Guru (S35), antara lain:
- Kepala Madrasah atau Operator sebelumnya harus melakukan pengesetan Hari Libur Rutin di madrasah dalam setiap minggunya. Apakah libur di hari Ahad ataukah di hari Jumat. Pengaturan dilakukan dengan mengklik tanda roda bergerigi di pojok kanan atas laman Absensi Guru.
- Sistem hanya mengenal hari libur rutinan (hari Ahad atau Jumat) dan tidak mengenal adanya hari libur nasional dan keagamaan atau libur lainnya sesuai dengan kalender pendidikan. Karena itu, meski libur (contoh selama libur kenaikan kelas), absensi guru tetap diisi masuk.
- Pengeditan kehadiran bulan sebelumnya memang dapat dilakukan dan merubah jumlah kehadiran di S35 yang dicetak tetapi isian ketidakhadiran di SKAKPT (S36) otomatis berdasarkan kondisi di akhir bulan. Sehingga seumpama kondisi 31 Juli 2018 jumlah ketidakhadiran seorang guru pada bulan Juli berjumlah 3 hari kemudian pada tanggal 4 Agustus Kepala Madrasah melakukan pengeditan absensi sehingga jumlah kehadiran guru tersebut di bulan Juli menjadi 1 hari, maka rekap absensi pada S35 akan berubah menjadi tidak hadir 1 hari tetapi jumlah ketidakhadiran dalam S36d (SKAKPT) tetap 3 hari.
- Pencetakan S35 (Hasil Rekapitulasi Bulanan Kehadiran Guru) dapat dilakukan di setiap akhir bulan atau setelahnya dan dapat dicetak berulang kali.
Sebuah kiriman dibagikan oleh ayomadrasah (@ayomadrasah) padaSebuah kiriman dibagikan oleh ayomadrasah (@ayomadrasah) pada
UPDATE 1 AGUSTUS 2018
Mulai 1 Agustus 2018, default isian absensi kehadiran guru di simpatika mengalami perubahan. Yang semula secara otomatis sistem akan mengisi seorang guru hadir, kini berubah, semua guru tertulis tidak hadir. Karena itu, Kepala Madrasah atau Operator Madrasah perlu melakukan pengeditan (pengisian) absensi guru ini.
Pengeditan absensi kehadiran dapat dilakukan setiap hari, tepat pada hari itu, ataupun pada hari-hari sesudahnya. Dengan catatan, pengeditan dilakukan sebelum berganti bulan.
2. Cetak S36c atau S36d (SKAKPT)
Satu lagi yang harus dilakukan bulanan adalah Cetak S36c (bagi guru PNS) dan S36d (bagi guru Non-PNS). Keduanya adalah Surat Keputusan Analisa Kelayakan Penerima Tunjangan (SKAKPT).
SKAKPT (S36c/d) dapat dicetak mulai awal bulan untuk SKAKPT bulan sebelumnya. Contohnya, SKAKPT bulan Januari dapat dicetak mulai awal bulan berikutnya (mulai 1 Februari). Dapat dicetak setelahnya (setelah tanggal 1) dan dapat dicetak berulang kali.
SKAKPT (S36c/d) otomatis diterbitkan oleh sistem pada awal bulan dengan syarat:
- Kode satker telah diisi (oleh Madrasah Negeri atau oleh Kemenag Kabupaten/Kota)\
- SKBK guru yang bersangkutan telah disetujui (terbit S29e)
- Sudah melengkapi data isian SKAKPT atau S36a/b
- Layak mendapat tunjangan
Poin keempat, layak mendapat tunjangan, mengacu pada:
- status kelayakan pada analisa tunjangan dan SKBK yang memperhitungkan jumlah jam mengajar minimal 24 JTM Linier, validitas sertifikasi dan NRG, pendidikan minimal D4/S1, wajib memenuhi mininaml 6 JTM di satminkal, memenuhi rasio guru : siswa, dan berusia kurang dari 60 tahun.
- Jumlah maksimal ketidakhadiran berdasarkan S35 (Absensi Guru)
SKAKPT (S36c/d) dicetak oleh masing-masing guru melalui akun Simpatika masing-masing. Untuk mengaksesnya, caranya:
- PTK login ke akun Simpatika masing-masing
- Pada dasbor layanan, pilih layanan "PTK"
- Klik menu "SKAKPT"
- Klik menu "Cetak SKAKPT"
- Klik gambar printer pada ujung kanan bulan yang hendak dicetak SKAKPT-nya.
Terkait dengan beberapa kendala dan solusi dalam mencetak SKAKPT telah dibahas dalah artikel tersendiri. Silakan baca artikel Kasus dan Solusi Dalam Cetak SKAKPT di Simpatika.
3. Hal-Hal Lain yang Harus Dilakukan
Selain kedua hal yang harus dilakukan setiap bulan sebagaimana diuraikan di atas, ada beberapa hal lain yang harus dilakukan di layanan Simpatika, baik oleh PTK maupun oleh Kepala Madrasah atau Operator Madrasah.
Berbagai hal tersebut secara komplit diulas tuntas di dua artikel sebagai berikut:
- 15 Hal yang Harus Dikerjakan Operator dan Kamad di Simpatika
- 11 Hal di Simpatika yang Harus Dikerjakan PTK
Hal-hal yang harus dilakukan di Simpatika setiap bulan, baik oleh PTK, Kepala Madrasah, maupun oleh Operator Madrasah ini semoga dapat menjadi pedoman bagi guru madrasah dalam ber-simpatika.
Saturday, July 28, 2018
Sindiran Relawan Bulaksumur untuk Lawan Politik Jokowi
Sejumlah alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) membentuk kelompok relawan untuk mendukung Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilu presiden tahun depan. Mereka menamakan diri sebagai "Bulaksumur untuk Memenangkan Jokowi 2019" atau yang disingkat Blusukan Jkw.
Ada ratusan alumni UGM yang meramaikan acara yang diselenggarakan di kawasan SCBD, Jakarta, pada Sabtu (28/7/2018). Mereka datang mengenakan kaos seragam berwarna hitam bertuliskan #2019TetapJokowi.
Hadir sejumlah politikus dan menteri yang sempat mengenyam pendidikan di kampus UGM. Ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Selain mereka, hadir pula politikus Golkar Nusron Wahid dan Sekjen PPP Arsul Sani.
Dalam acara tersebut para pendukung Jokowi ini berembuk mengenai strategi apa yang bakal dilakukan pada masa kampanye nanti, demikian kata Ganjar Pranowo.
"Hari ini kami bertemu merumuskan kembali apa-apa yang mesti dibereskan di tempat masing-masing agar nanti di pemilihan presiden teman-teman ini berkontribusi nyata. Cara berkomunikasi masyarakat pun kami berharap betul tidak asal-asalan, tapi menggunakan data," kata Ganjar.
Sementara itu, Ketua Blusukan Jkw, Teguh Indrayana mengatakan fokus mereka nanti adalah kampanye via sosial media. "Kami bikin 'TV Blusukan' misalnya. Itu akan terus kami lakukan karena sekarang untuk mengumpulkan massa itu sudah repot," kata Teguh.
Teguh juga mengatakan ia dan teman-temannya akan fokus melawan hoaks menjelang Pemilu nanti. Mereka merasa hoaks mengenai Jokowi bakal bermunculan kembali seperti pada Pilpres 2014.
Menyinggung Lawan Politik
Selain berkumpul, para politikus yang hadir juga diberikan ruang untuk berpidato. Pada saat itu, mereka melontarkan berbagai sindiran kepada lawan politik Jokowi. Sindiran itu disampaikan oleh Hasto, juga Nusron.
Kias pertama disampaikan Hasto kala menjelaskan Jokowi merupakan pemimpin yang lahir dari "bawah". Menurutnya, kemunculan Jokowi sebagai pemimpin nasional bukan sesuatu yang dibuat-buat.
"Jadi tidak ada yang dari atas. Misal Pak Ganjar atau Pak Nusron dibawa kemana-mana oleh bapaknya, tidak ada. Jadi karena Pak Jokowi terlepas dari beban sejarah masa lalu, maka diharapkan dengan pengalaman yang luas ia betul-betul mampu membawa perubahan," ujar Hasto.
Politikus asal Yogyakarta itu memang tidak menyebut spesifik siapa sosok yang ia sindir. Namun, telah jadi rahasia umum dalam konteks politik nasional saat ini, politikus yang berkorelasi anak dan orangtua adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan sang putranya, Agus Harimutri Yudhoyono (AHY).
Sindiran lain disampaikan Nusron. Kali ini, politikus Golkar itu terang-terangan menyindir.
"Setiap ada kejadian selalu disampaikan 'kami sangat kecewa, kami sedih, kami prihatin' begitu tapi tidak selesai titiknya. Tetapi kalau Pak Jokowi diprioritaskan ada Perpres, ada tindakan penunjukan BPIP, revitalisasi pancasila, dan sebagainya," kata Nusron.
Konteks sindiran ini memang tak terpisahkan dalam konteks terkini soal kemesraan Gerindra dan Demokrat, menyusul pertemuan SBY dan Prabowo Subianto, belakangan ini.
Reaksi Demokrat
Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdianand Hutahaean menyebut sindiran Hasto sebagai "opini murahan" karena mendegradasi seseorang yang menjadi lawan atau kompetitor politiknya.
"Ini tidak sehat dan menunjukkan betapa kerdilnya pola pikir Hasto," kata Ferdinand kepada wartawan, Minggu (29/7/2018).
Menurut Ferdinand, kepemimpinan seseorang itu selain ditentukan oleh garis keturunan, juga pendidikan. AHY adalah lulusan Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura. AHY, katanya, juga meraih "nama" dengan kerja keras.
"AHY keliling nusantara bertemu seluruh rakyat dan bukan seperti Jokowi dulu yang belum mengenai Indonesia secara luas tapi dibesarkan media."
Latar belakang seperti ini membuat siapa saja tak bisa menyebut AHY muncul di panggung politik nasional semata karena sentuhan orangtua.
"Mungkin Hasto sedang meratapi dirinya yang tidak seberuntung AHY," kata Ferdinand.
Adi Prayitno, pengamat politik dari UIN Jakarta, mengatakan deklarasi yang mengatasnamakan kampus tertentu akan terus bermunculan jelang Pilpres. Keuntungan bakal lebih signifikan jika yang mendukung adalah "orang kampus" besar semisal UGM atau UI karena mereka tersebar di berbagai daerah.
Meski toh pada kenyataannya kelompok yang tergabung sedikit seperti dalam kasus Blusukan Jkw ini, tetap saja itu berguna. "Secara psikologis dukungan itu makin menebalkan kepercayaan diri Jokowi," tambahnya.
tirto.id | Lalu Rahadian - Rio Apinino
Ada ratusan alumni UGM yang meramaikan acara yang diselenggarakan di kawasan SCBD, Jakarta, pada Sabtu (28/7/2018). Mereka datang mengenakan kaos seragam berwarna hitam bertuliskan #2019TetapJokowi.
Hadir sejumlah politikus dan menteri yang sempat mengenyam pendidikan di kampus UGM. Ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Selain mereka, hadir pula politikus Golkar Nusron Wahid dan Sekjen PPP Arsul Sani.
Dalam acara tersebut para pendukung Jokowi ini berembuk mengenai strategi apa yang bakal dilakukan pada masa kampanye nanti, demikian kata Ganjar Pranowo.
"Hari ini kami bertemu merumuskan kembali apa-apa yang mesti dibereskan di tempat masing-masing agar nanti di pemilihan presiden teman-teman ini berkontribusi nyata. Cara berkomunikasi masyarakat pun kami berharap betul tidak asal-asalan, tapi menggunakan data," kata Ganjar.
Sementara itu, Ketua Blusukan Jkw, Teguh Indrayana mengatakan fokus mereka nanti adalah kampanye via sosial media. "Kami bikin 'TV Blusukan' misalnya. Itu akan terus kami lakukan karena sekarang untuk mengumpulkan massa itu sudah repot," kata Teguh.
Teguh juga mengatakan ia dan teman-temannya akan fokus melawan hoaks menjelang Pemilu nanti. Mereka merasa hoaks mengenai Jokowi bakal bermunculan kembali seperti pada Pilpres 2014.
Menyinggung Lawan Politik
Selain berkumpul, para politikus yang hadir juga diberikan ruang untuk berpidato. Pada saat itu, mereka melontarkan berbagai sindiran kepada lawan politik Jokowi. Sindiran itu disampaikan oleh Hasto, juga Nusron.
Kias pertama disampaikan Hasto kala menjelaskan Jokowi merupakan pemimpin yang lahir dari "bawah". Menurutnya, kemunculan Jokowi sebagai pemimpin nasional bukan sesuatu yang dibuat-buat.
"Jadi tidak ada yang dari atas. Misal Pak Ganjar atau Pak Nusron dibawa kemana-mana oleh bapaknya, tidak ada. Jadi karena Pak Jokowi terlepas dari beban sejarah masa lalu, maka diharapkan dengan pengalaman yang luas ia betul-betul mampu membawa perubahan," ujar Hasto.
Politikus asal Yogyakarta itu memang tidak menyebut spesifik siapa sosok yang ia sindir. Namun, telah jadi rahasia umum dalam konteks politik nasional saat ini, politikus yang berkorelasi anak dan orangtua adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan sang putranya, Agus Harimutri Yudhoyono (AHY).
Sindiran lain disampaikan Nusron. Kali ini, politikus Golkar itu terang-terangan menyindir.
"Setiap ada kejadian selalu disampaikan 'kami sangat kecewa, kami sedih, kami prihatin' begitu tapi tidak selesai titiknya. Tetapi kalau Pak Jokowi diprioritaskan ada Perpres, ada tindakan penunjukan BPIP, revitalisasi pancasila, dan sebagainya," kata Nusron.
Konteks sindiran ini memang tak terpisahkan dalam konteks terkini soal kemesraan Gerindra dan Demokrat, menyusul pertemuan SBY dan Prabowo Subianto, belakangan ini.
Reaksi Demokrat
Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdianand Hutahaean menyebut sindiran Hasto sebagai "opini murahan" karena mendegradasi seseorang yang menjadi lawan atau kompetitor politiknya.
"Ini tidak sehat dan menunjukkan betapa kerdilnya pola pikir Hasto," kata Ferdinand kepada wartawan, Minggu (29/7/2018).
Menurut Ferdinand, kepemimpinan seseorang itu selain ditentukan oleh garis keturunan, juga pendidikan. AHY adalah lulusan Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura. AHY, katanya, juga meraih "nama" dengan kerja keras.
"AHY keliling nusantara bertemu seluruh rakyat dan bukan seperti Jokowi dulu yang belum mengenai Indonesia secara luas tapi dibesarkan media."
Latar belakang seperti ini membuat siapa saja tak bisa menyebut AHY muncul di panggung politik nasional semata karena sentuhan orangtua.
"Mungkin Hasto sedang meratapi dirinya yang tidak seberuntung AHY," kata Ferdinand.
Adi Prayitno, pengamat politik dari UIN Jakarta, mengatakan deklarasi yang mengatasnamakan kampus tertentu akan terus bermunculan jelang Pilpres. Keuntungan bakal lebih signifikan jika yang mendukung adalah "orang kampus" besar semisal UGM atau UI karena mereka tersebar di berbagai daerah.
Meski toh pada kenyataannya kelompok yang tergabung sedikit seperti dalam kasus Blusukan Jkw ini, tetap saja itu berguna. "Secara psikologis dukungan itu makin menebalkan kepercayaan diri Jokowi," tambahnya.
tirto.id | Lalu Rahadian - Rio Apinino
Friday, July 27, 2018
Jokowi atau Prabowo, Siapa Yang Lebih Butuh NU?
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuzy, atau akrab disapa Romi, sempat mengungkapkan 10 nama kandidat cawapres pendamping Joko Widodo (Jokowi) yang masuk dalam tahap finalisasi.
Pada 15 Juli lalu itu, Romi menyebut setidaknya empat tokoh berlatar belakang nahdliyyin atau warga Nahdlatul Ulama (NU) masuk daftar Muhaimin Iskandar, Mahfud MD, Rais Am PBNU KH Maruf Amin, dan Romi sendiri.
Sehari berselang (16/7/2018), setelah Romi mengungkap 10 nama itu, Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat. Didampingi Sekjen DPP Gerindra, Ahmad Muzani dan Waketum Gerindra, Sugiono, mantan Danjen Kopassus tersebut melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siraj, selama lebih kurang satu setengah jam.
Usai pertemuan, setelah didesak berulangkali, Prabowo akhirnya mengakui maksud kedatangannya untuk mengonsultasikan nama cawapres pendampingnya kepada Said Aqil. “Namanya ada di kantong Kiai Said," kata Prabowo sambil menunjuk ke arah kantong baju Said Aqil.
Tak cuma itu, Prabowo juga menyatakan tak akan memilih cawapres yang tak dipilih PBNU. Sementara, Said Aqil menanggapinya dengan menyatakan telah mendapat undangan dari Gerindra untuk memberi pendapat saat rapat penentuan cawapres Prabowo.
Direktur Populi Centre Usep S Ahyar menilai wajar NU sangat dipertimbangkan kubu Jokowi dan Prabowo. Alasannya, kata dia, dengan klaim 60 juta anggota di seluruh Indonesia, suara (kalangan) NU sangat signifikan untuk diabaikan dalam Pilpres.
“Memunculkan tokoh NU sebagai kandidat cawapres dan pertemuan seperti yang dilakukan Prabowo bisa jadi legitimasi menggiring suara nahdliyin di daerah," kata Usep, Minggu (22/7/2018).
Karena, kata Usep, kultur masyarakat NU cenderung masih mendengarkan para kiai sehingga pilihan politik nahdliyyin juga tak akan berbeda dengan para kiai dan pimpinan PBNU tersebut. "Terutama nahdliyyin yang di kampung-kampung, ya," kata Usep.
Usep menilai Jokowi lebih membutuhkan legitimasi NU ketimbang Prabowo. Sebab, menurutnya, mantan Wali Kota Solo tersebut masih dianggap tak mewakili suara muslim.
“[Propaganda] cap PKI dan didukung partai setan kepada Jokowi masih ada di benak sebagian besar pemilih Muslim. Cawapres NU bakal menetralisir itu," kata Usep.
Hanya saja, Usep menilai, Jokowi juga mesti berhati-hati memilih cawapres dari NU. Sebab tidak semua empat nama tokoh NU yang muncul ke permukaan bisa diterima partai koalisi pendukungnya, seperti halnya Muhaimin dan Romi karena posisinya sebagai ketua umum partai.
"Tentu partai lain akan sulit menerima mereka [Muhaimin dan Romi], karena yang lain juga ingin ketumnya jadi cawapres Jokowi," kata Usep.
Selain itu, kata Usep, Jokowi mesti menyadari sulit membuat suara NU utuh. Karena, setelah memutuskan kembali ke khittah pada 1984, NU telah membebaskan kadernya untuk berpolitik sesuai kehendaknya masing-masing.
"Jadi memang lebih besar keuntungannya buat melegitimasi Jokowi pro Islam saja, bukan an sich dapat suara," kata Usep.
Berbeda dengan Usep, Pengamat Politik dari UIN Jakarta Adi Prayitno menilai Prabowo yang lebih membutuhkan legitimasi NU ketimbang Jokowi. Karena, menurutnya, saat ini di kubu Prabowo masih sangat minim tokoh-tokoh NU yang merapat.
"Dulu mungkin ada Mahfud MD yang jadi jubir di 2014, tapi dia sudah bilang talak tiga dari Prabowo. Kalau di Jokowi kan ada PPP, PKB secara partai yang dekat NU, ada Nusron [Wahid] dan lain-lain," kata Adi kepada Tirto.
Sementara, kata Adi, NU penting bagi Prabowo untuk melegitimasi dirinya masih bagian dari kalangan semua golongan Islam, bukan hanya alumni 212 seperti yang saat ini tercermin darinya. "Bagaimanapun jumlah Muslim yang mengaku moderat seperti NU lebih banyak ketimbang yang konservatif seperti [pendukung] 212," kata Adi.
Di sisi lain, kata Adi, dengan menggaet cawapres dari NU, Prabowo bakal berpeluang menggaet suara pesantren-pesantren NU yang selama ini seperti menjadi lahan suara Jokowi saja. "Kalau dilihat ke belakang, kan, yang lebih rajin ke pesantren memang Jokowi. Ini yang harus dikejar Prabowo. Pemilih pemula di pesantren itu besar jumlahnya," kata Adi.
Bagaimana Sikap NU?
Wasekjen PBNU Masduki Baidowi menyatakan NU tentu akan lebih mendukung sosok yang memilih nahdliyyin sebagai cawapres.
"Jadi kami kembalikan lagi kepada Pak Jokowi dan lawannya, akan memilih tokoh NU atau tidak?” kata Baidowi kepada wartawan.
Sikap ini, kata Baidowi, tidak bertentangan dengan keputusan NU kembali ke khittah 1926 sebagai organisasi keagamaan yang tidak berpolitik. Sebab, menurutnya, kembali ke khittah mesti dilihat latar belakang historisnya.
Menurut Baidowi, kembali ke khittah diambil NU pada Muktaramar Situbondo 1984 lantaran saat itu Indonesia sedang berada di bawah rezim Soeharto yang represif terhadap Islam politik. Maka NU mengambil jalan tidak berpolitik agar dapat tetap eksis sebagai organisasi atau jamiyah.
Sementara kondisi politik sekarang, menurut Baidowi, sudah berubah sehingga NU bisa lebih terbuka menyuarakan aspirasi politiknya, meski tidak menggunakan nama PBNU. "Itulah yang melatarbelakangi lahirnya PKB sebagai salah satu saluran politik NU," kata Baidowi.
Baidowi menyatakan kondisi ini selaras dengan kaidah fiqh yaitu idza dzaqa ittasa'a wa idza ittasa'a dzaqa yang dalam bahasa Indonesia berarti "ketika tertutup membuka diri dan ketika terbuka menutup diri". Tertutup yang dimaksudkan Baidowi adalah saat rezim Soeharto dan terbuka adalah era reformasi.
"Jadi kalau sekarang, dalam kondisi politik yang terbuka, langkah politik kami adalah mewujudkan tujuan politik NU. Kembali ke dalam," kata Baidowi.
Tujuan politik NU, kata Baidowi, adalah memilih pemimpin yang membawa kemaslahatan sebagaimana kaidah fiqh tasharuful imam ala raiyati manutun bil maslahah atau — dalam bahasa Indonesia "sebaiknya imam kepada rakyat adalah yang membawa kemaslahatan".
"Membawa kemaslahatan berarti menjaga keutuhan NKRI, menjaga ideologi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai hasil konsensus bersama bangsa ini," kata Baidowi.
Oleh karena itu, katanya, yang menjadi prioritas NU sekarang adalah membentengi Indonesia dari masuknya paham-paham agama radikal dan sekuler yang dinilainya bisa memecah belah bangsa.
"Menjaga Pancasila dan NKRI itu lebih baik daripada persoalan-persoalan pemilihan-pemilihan yang sebenarnya sangat temporer, ya," kata Baidowi. "Yang dihadapi NU sekarang itu adalah ideologi-ideologi baru yang datang mengatasnamakan agama. Ancaman itu yang lebih diseriusi NU sekarang,” kata dia menambahkan.
Respons Gerindra dan PDIP
Sekretaris Bidang Kaderisasi DPP PDIP Eva Kusuma Sundari menilai Jokowi tak mesti berdampingan dengan kader NU. "Menurutku Pak Jokowi akan konsentrasi ke kapasitas, bukan agama, apalagi Jokowi sendiri seorang muslim," kata Eva kepada Tirto.
Dengan mempertimbangkan kinerja, menurut Eva, Jokowi akan memberikan pendidikan politik bahwa memilih pemimpin mestilah rasional dengan mempertimbangkan kapasitas dan kapabilitas.
"Jadi yang penting kinerja dan kapasitas. Bisa dari birokrat, bisa dari profesional. Namanya siapa tunggu Jokowi saka," kata Eva.
Sedangkan Gerindra lebih terbuka perihal peluang Prabowo berpasangan dengan tokoh NU. Ketua DPP Gerindra Habiburokhman menyatakan partainya tak hanya melihat NU sebatas kepentingan elektoral saja, melainkan perannya dalam perjalanan bangsa.
"Tentu Pak Prabowo sangat menghargai NU dan sangat berpeluang berdampingan dengan tokoh NU," kata Habiburokhman kepada Tirto.
Hanya saja, kata Habiburokhman, keputusan cawapres Prabowo bakal ditentukan setelah terjadi pembicaraan dengan partai koalisi. "Kita lihat saja nanti," kata dia.
tirto.id | M. Ahsan Ridhoi
Pada 15 Juli lalu itu, Romi menyebut setidaknya empat tokoh berlatar belakang nahdliyyin atau warga Nahdlatul Ulama (NU) masuk daftar Muhaimin Iskandar, Mahfud MD, Rais Am PBNU KH Maruf Amin, dan Romi sendiri.
Sehari berselang (16/7/2018), setelah Romi mengungkap 10 nama itu, Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat. Didampingi Sekjen DPP Gerindra, Ahmad Muzani dan Waketum Gerindra, Sugiono, mantan Danjen Kopassus tersebut melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siraj, selama lebih kurang satu setengah jam.
Usai pertemuan, setelah didesak berulangkali, Prabowo akhirnya mengakui maksud kedatangannya untuk mengonsultasikan nama cawapres pendampingnya kepada Said Aqil. “Namanya ada di kantong Kiai Said," kata Prabowo sambil menunjuk ke arah kantong baju Said Aqil.
Tak cuma itu, Prabowo juga menyatakan tak akan memilih cawapres yang tak dipilih PBNU. Sementara, Said Aqil menanggapinya dengan menyatakan telah mendapat undangan dari Gerindra untuk memberi pendapat saat rapat penentuan cawapres Prabowo.
Direktur Populi Centre Usep S Ahyar menilai wajar NU sangat dipertimbangkan kubu Jokowi dan Prabowo. Alasannya, kata dia, dengan klaim 60 juta anggota di seluruh Indonesia, suara (kalangan) NU sangat signifikan untuk diabaikan dalam Pilpres.
“Memunculkan tokoh NU sebagai kandidat cawapres dan pertemuan seperti yang dilakukan Prabowo bisa jadi legitimasi menggiring suara nahdliyin di daerah," kata Usep, Minggu (22/7/2018).
Karena, kata Usep, kultur masyarakat NU cenderung masih mendengarkan para kiai sehingga pilihan politik nahdliyyin juga tak akan berbeda dengan para kiai dan pimpinan PBNU tersebut. "Terutama nahdliyyin yang di kampung-kampung, ya," kata Usep.
Usep menilai Jokowi lebih membutuhkan legitimasi NU ketimbang Prabowo. Sebab, menurutnya, mantan Wali Kota Solo tersebut masih dianggap tak mewakili suara muslim.
“[Propaganda] cap PKI dan didukung partai setan kepada Jokowi masih ada di benak sebagian besar pemilih Muslim. Cawapres NU bakal menetralisir itu," kata Usep.
Hanya saja, Usep menilai, Jokowi juga mesti berhati-hati memilih cawapres dari NU. Sebab tidak semua empat nama tokoh NU yang muncul ke permukaan bisa diterima partai koalisi pendukungnya, seperti halnya Muhaimin dan Romi karena posisinya sebagai ketua umum partai.
"Tentu partai lain akan sulit menerima mereka [Muhaimin dan Romi], karena yang lain juga ingin ketumnya jadi cawapres Jokowi," kata Usep.
Selain itu, kata Usep, Jokowi mesti menyadari sulit membuat suara NU utuh. Karena, setelah memutuskan kembali ke khittah pada 1984, NU telah membebaskan kadernya untuk berpolitik sesuai kehendaknya masing-masing.
"Jadi memang lebih besar keuntungannya buat melegitimasi Jokowi pro Islam saja, bukan an sich dapat suara," kata Usep.
Berbeda dengan Usep, Pengamat Politik dari UIN Jakarta Adi Prayitno menilai Prabowo yang lebih membutuhkan legitimasi NU ketimbang Jokowi. Karena, menurutnya, saat ini di kubu Prabowo masih sangat minim tokoh-tokoh NU yang merapat.
"Dulu mungkin ada Mahfud MD yang jadi jubir di 2014, tapi dia sudah bilang talak tiga dari Prabowo. Kalau di Jokowi kan ada PPP, PKB secara partai yang dekat NU, ada Nusron [Wahid] dan lain-lain," kata Adi kepada Tirto.
Sementara, kata Adi, NU penting bagi Prabowo untuk melegitimasi dirinya masih bagian dari kalangan semua golongan Islam, bukan hanya alumni 212 seperti yang saat ini tercermin darinya. "Bagaimanapun jumlah Muslim yang mengaku moderat seperti NU lebih banyak ketimbang yang konservatif seperti [pendukung] 212," kata Adi.
Di sisi lain, kata Adi, dengan menggaet cawapres dari NU, Prabowo bakal berpeluang menggaet suara pesantren-pesantren NU yang selama ini seperti menjadi lahan suara Jokowi saja. "Kalau dilihat ke belakang, kan, yang lebih rajin ke pesantren memang Jokowi. Ini yang harus dikejar Prabowo. Pemilih pemula di pesantren itu besar jumlahnya," kata Adi.
Bagaimana Sikap NU?
Wasekjen PBNU Masduki Baidowi menyatakan NU tentu akan lebih mendukung sosok yang memilih nahdliyyin sebagai cawapres.
"Jadi kami kembalikan lagi kepada Pak Jokowi dan lawannya, akan memilih tokoh NU atau tidak?” kata Baidowi kepada wartawan.
Sikap ini, kata Baidowi, tidak bertentangan dengan keputusan NU kembali ke khittah 1926 sebagai organisasi keagamaan yang tidak berpolitik. Sebab, menurutnya, kembali ke khittah mesti dilihat latar belakang historisnya.
Menurut Baidowi, kembali ke khittah diambil NU pada Muktaramar Situbondo 1984 lantaran saat itu Indonesia sedang berada di bawah rezim Soeharto yang represif terhadap Islam politik. Maka NU mengambil jalan tidak berpolitik agar dapat tetap eksis sebagai organisasi atau jamiyah.
Sementara kondisi politik sekarang, menurut Baidowi, sudah berubah sehingga NU bisa lebih terbuka menyuarakan aspirasi politiknya, meski tidak menggunakan nama PBNU. "Itulah yang melatarbelakangi lahirnya PKB sebagai salah satu saluran politik NU," kata Baidowi.
Baidowi menyatakan kondisi ini selaras dengan kaidah fiqh yaitu idza dzaqa ittasa'a wa idza ittasa'a dzaqa yang dalam bahasa Indonesia berarti "ketika tertutup membuka diri dan ketika terbuka menutup diri". Tertutup yang dimaksudkan Baidowi adalah saat rezim Soeharto dan terbuka adalah era reformasi.
"Jadi kalau sekarang, dalam kondisi politik yang terbuka, langkah politik kami adalah mewujudkan tujuan politik NU. Kembali ke dalam," kata Baidowi.
Tujuan politik NU, kata Baidowi, adalah memilih pemimpin yang membawa kemaslahatan sebagaimana kaidah fiqh tasharuful imam ala raiyati manutun bil maslahah atau — dalam bahasa Indonesia "sebaiknya imam kepada rakyat adalah yang membawa kemaslahatan".
"Membawa kemaslahatan berarti menjaga keutuhan NKRI, menjaga ideologi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai hasil konsensus bersama bangsa ini," kata Baidowi.
Oleh karena itu, katanya, yang menjadi prioritas NU sekarang adalah membentengi Indonesia dari masuknya paham-paham agama radikal dan sekuler yang dinilainya bisa memecah belah bangsa.
"Menjaga Pancasila dan NKRI itu lebih baik daripada persoalan-persoalan pemilihan-pemilihan yang sebenarnya sangat temporer, ya," kata Baidowi. "Yang dihadapi NU sekarang itu adalah ideologi-ideologi baru yang datang mengatasnamakan agama. Ancaman itu yang lebih diseriusi NU sekarang,” kata dia menambahkan.
Respons Gerindra dan PDIP
Sekretaris Bidang Kaderisasi DPP PDIP Eva Kusuma Sundari menilai Jokowi tak mesti berdampingan dengan kader NU. "Menurutku Pak Jokowi akan konsentrasi ke kapasitas, bukan agama, apalagi Jokowi sendiri seorang muslim," kata Eva kepada Tirto.
Dengan mempertimbangkan kinerja, menurut Eva, Jokowi akan memberikan pendidikan politik bahwa memilih pemimpin mestilah rasional dengan mempertimbangkan kapasitas dan kapabilitas.
"Jadi yang penting kinerja dan kapasitas. Bisa dari birokrat, bisa dari profesional. Namanya siapa tunggu Jokowi saka," kata Eva.
Sedangkan Gerindra lebih terbuka perihal peluang Prabowo berpasangan dengan tokoh NU. Ketua DPP Gerindra Habiburokhman menyatakan partainya tak hanya melihat NU sebatas kepentingan elektoral saja, melainkan perannya dalam perjalanan bangsa.
"Tentu Pak Prabowo sangat menghargai NU dan sangat berpeluang berdampingan dengan tokoh NU," kata Habiburokhman kepada Tirto.
Hanya saja, kata Habiburokhman, keputusan cawapres Prabowo bakal ditentukan setelah terjadi pembicaraan dengan partai koalisi. "Kita lihat saja nanti," kata dia.
tirto.id | M. Ahsan Ridhoi
Transformasi Nilai-nilai
Oleh : Wawan “Renggo” Herawan
Disampaikan dalam kegiatan Festival Kesenian Tradisional yang diselenggarakan BPNB Bandung pada tanggal 28 – 29 April 2014 bertempat di Wisma Karya Jl. Ade Irma Suryani Nasution No. 2. Subang
Kata transformasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perubahan rupa, bentuk, sifat, dan fungsi. Sedangkan “nilai” merupakan sesuatu yang berharga dan berguna bagi kehidupan manusia. Kehidupan dan peradaban manusia selalu berubah, dan satu sama lain saling mempengaruhi. Bangsa yang memiliki peradaban yang tinggi adalah bangsa yang menguasai teknologi dan ekspansi penguasaan nilai-nilai tertentu (ekspansi ideologis, ekonomi, budaya) terhadap bangsa lain. Tranformasi nilai-nilai merupakan keniscayaan yang terus berlangsung disadari atau tidak disadari akibat dari perkembangan industrialisasi.
Transformasi nilai-nilai kehidupan manusia tidak direkayasa atau dipaksakan melainkan mengalir alamiah, sepertihalnya perubahan masyarakat agraris ke masyarakat industri. Transformasi nilai-nilai kehidupan manusia bergerak secara evolutif yang secara pasti dapat merubah pola fikir dan sikap dari suatu bangsa. Masyarakat agraris memiliki hubungan yang kuat antara nilai-nilai tradisi dengan nilai-nilai spiritual yang bermuara pada memartabatkan alam sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha kuasa. Ciri khas dari masyarakat agraris budaya sanduk-sanduk, mipit kudu amit ngala kudu bebeja, seperti yang terungkap dalam ruatan bumi, hajat lembur, mengawali penanaman, mitembeyan dan menuai panen. Sedangkan dalam masyarakat industri berpacu dalam pergerakan memodernisasi tingkah laku dan persaingan dunia kerja yang ketat.
Kemajuan Iptek yang begitu pesat berdampak pada perubahan tata nilai dalam kehidupan manusia. Globalisasi merupakan kekuatan yang sangat deras membentuk sebuah tatanan masyarakat global yang selalu bergerak pada nilai-nilai universal. Di era teknologi komunikasi yang semakin canggih ini, bangsa yang memiliki kekuatan budaya dan ekonomi yang menguasai sentra-sentra produksi dunia maka bangsa ini akan menjadikan rujukan bagi tata nilai kehidupan manusia.
Memberi Ruang pada Nilai Tradisi
Bangsa yang kuat budayanya adalah bangsa yang tidak tercerabut dari akar tradisinya. Ada pepatah Sunda yang mengatakan : Basa ciciren bangsa. Lamun hiji bangsa basana geus tumpur tinangtu bangsana ge leungit. Bahasa adalah mencirikan bangsa. Jika suatu bangsa bahasanya tiada maka bangsanya juga akan hilang. Dalam konteks transformasi nilai-nilai, jika kita tidak mau kehilangan jati diri maka kita sebagai bangsa Indonesia harus memberikan ruang bagi nilai-nilai tradisi untuk tetap hidup dan berkembang, terutama bahasa dan sosio-kultural yang mengacu pada akar tradisi. Kita bisa melihat Jepang sebagai negara maju akan tetapi tidak meninggalkan akar tradisinya. Orang Jepang begitu kuat mempertahankan bahasa dan tulisannya sehingga memiliki ketahanan budaya yang luar biasa. Dengan modal kekuatan tradisi Jepang menjadi negara terdepan dalam era perasingan global yang sangat modern dan kapitalistik. Bagaimana dengan bangsa kita ? Sekuat jepangkah dalam upaya mempertahankan budayanya ?
Kalau kita perhatikan wujud kota-kota besar yang ada di Indonesia, melihat kontur bangunan, penataan kota, dan segi kehidupan lainnya, seakan kita hampir tercerabut dari akar budaya.. Budaya asing menjadi nampak dominan di tengah kemiskinan budaya kita. Papan-papan reklame, nama bangunan, nama kompleks perumahan dan sebagainya lebih memiliki prestise dengan mempergunakan nama/istilah asing. Bangsa kita menjadi minder, menjadi inferior di tengah gemerlap budaya orang lain.
Ketahanan bangsa bukan hanya pada aspek ketahanan teritorial dengan pendekatan keamanan militeristik, tapi yang tidak kalah penting adalah pembangunan ketahanan budaya yang berbasis kearifan lokal. Persoalannya adalah bagaimana bangsa kita ini memiliki rasa ke-Indonesia-an dalam keragaman etnis di tegah derasnya tranformasi nilai-nilai ?
Membangun Semangat Baru
Perlu adanya formulasi baru dalam menata semangat baru dalam konteks penguatan keindonesiaan. Semangat ini merupakan semangat kolektif bangsa yang tetap tidak meninggalkan nilai-nilai tradisi, bisa beriringan sejalan dengan kehidupan moderenisasi. Semangat baru ini berisi kejuangan, pantang menyerah, disiplin, serta menjunjung tinggi kehormatan bangsa, sepertihalnya semangat Bushido yang dimilki oleh bangsa Jepang. Rujukan apa yang harus kita gali, kita ambil yang ada dalam produk budaya Indonesia ? Jika tidak ada dalam skala nasional, barangkali disetiap daerah di Indonesia memiliki semangat yang setara dengan semangat Bushido. Atau sebuah idiom, sebuah ungkapan khas seperti pekik “merdeka” di jaman revolusi bangsa kita, yang memberikan kekuatan magis bagi sipengucap dan juga si pendengar untuk membakar semangat menuju kesempurnaan manusia dalam meraih kehormatan, dan prestasi.
Di masyarakat Sunda mengenal ungkapan : mun keyeng, tinangtu pareng ! ( Jika ada kemauan, tentu akan berhasil), ini merupakan ajakan untuk semangat etos kerja. Jaga kabuyutan lamun henteu bakal leuwih hina batan kulit lasun di jarian ( Pelihara tanah pusaka, kalau tidak akan lebih hina daripada kulit anjing di tempat sampah). Juga banyak ungkapan-ngkapan lain yang mengajak mencintai tanah air, semangat untuk berkarya dll, akan tetapi belum menyentuh pada semangat kolektif yang memberikan kekuatan besar bagi eksistensi bangsa yang mampu bersaing di era globalisasi ini. Untuk mempertahankan dan menjaga keberadaan budaya agar tidak hilang perlu membuat gerakan-gerakan kebudayaan yang lebih kreatif-variatif, dan intens yang sesuai dengan konsep miindung ka waktu mibapa ka jaman.
Subscribe to:
Posts (Atom)